Menurut Depe, ia sengaja menyetir sendiri lantaran tidak merasa sebagai tahanan. Saat akan dipindahkan dari kantor Kejaksaan ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, ia menolak dibawa menggunakan mobil tahanan yang seharusnya dipakai untuk para tahanan. Tak hanya mengamuk, Depe juga menangis. Bahkan, sempat terjadi aksi tarik menarik antara keluarga Depe dengan orang-orang kejaksaan.
Depe pun kembali masuk ke dalam kantor kejaksaan dan menangis histeris. Ia mengaku tak akan lari. Keluarga dan kuasa hukumnya, Arinto Trishastyo pun bersuara dengan berteriak agar kliennya tetap tak naik ke mobil tahanan.
"Kami datang sendiri, jadi ke rutan naik mobil sendiri. Kami enggak mau naik mobil tahanan," teriak sang pengacara.
Tak beda dengan pengacaranya, Depe pun bersuara senada. "Saya enggak mau, saya datang ke sini naik mobil sendiri, jadi saya ke sana sendiri," ujar Depe saat ditarik paksa oleh petugas.
Seperti tak mau masalah semakin runyam, Depe pun akhirnya dibolehkan naik mobil pribadinya dengan berlinang air mata. Depe memasuki mobilnya menuju Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Icha/Tabloidnova.com