Baik dari pasangan maupun pihak luar, Anda selalu merasa nyaman jadi diri sendiri. Termasuk dalam relasi dengan mertua. Jika ada kritik, pasangan akan membela Anda. Hal ini menunjukkan suami istri adalah pasangan yang kuat dalam mengarungi rumah tangga. Tentu tak mudah menerima kekurangan masing-masing tapi cobalah seimbangkan dengan menggali dan mengedepankan kelebihan yang ada. Buang jauh-jauh niat untuk mendikte/mengatur pasangan. Ingat, masing-masing individu memiliki kepribadian yang telah terbentuk sekian lama sebelum ia berkeluarga. Hargai pasangan untuk tetap menjadi dirinya sendiri.
BACA: 3 Pesan untuk Ibu Rumah Tangga Agar Bahagia dan Bebas Stres
10. Ringan Tangan
Pasangan mengerti bahwa membesarkan anak dan mengurus rumah tangga bukan hanya tugas Anda saja. Ia mau memberi bantuan ketika diminta. Termasuk membantu meringankan beban mental seperti menjadi tempat curat dan menghibur Anda sepenuh hati. Begitupun ketika Anda butuh dukungan. Dan Anda pun memperlakukannya demikian sebagaimana janji pernikahan selalu bersama dalam keadaan senang dan sedih.
11. Waktu Berdua
Mampu berbagi kebahagiaan dan kesedihan bersama menandakan relasi yang sehat. Tertawa lepas bersama atau sekadar bergurau di kala senggang bisa menjadi sumber energi positif dalam perkawinan. Ketika Anda masih memiliki waktu untuk menikmati aktivitas bersama pasangan, poin ini bisa menguji motivasi pasangan untuk berkomitmen sebesar apa mau meluangkan waktu berdua?
12. Punya Sahabat
Sangat penting bagi masing-masing pasangan tetap memiliki teman dan kesenangan pribadi. Sehingga mereka tak saling bergantung sepenuhnya pada pasangan. Sebab ketergantungan bukanlah pertanda hubungan yang sehat, terutama ketergantungan emosional secara berlebihan.
13. Kehidupan Seks yang Sehat
Tak ada rasa malu untuk membicarakan urusan ranjang dengan pasangan. Justru berusaha saling memberikan kepuasaan. Termasuk tak ragu ucapkan terima kasih adalah salah satu bentuk afeksi yang menjadi salah satu kunci langgengnya rumah tangga ini.
14. Pantang Ucapkan Ini
Dalam hidup berumah tangga, semua kesalahan merupakan konsekuensi berdua. Di sinilah pentingnya mengembangkan kemampuan pribadi yang justru bisa menyelesaikan masalah berdua, bukan malah mementingkan diri sendiri. Jangan pernah menganggap "rumput tetangga jauh lebih hijau" dan "cerai" menjadi kata yang sangat mudah diucapkan. Sesulit apapun, jangan pernah berhenti bicara berdua. Nyatakan apa yang sebenarnya ingin Anda rasakan dan inginkan dalam pernikahan. Begitu pula sebailknya, dengarkan pada saat pasangan mengeluarkan pendapatnya.
15. "Kebahagiaanmu, Kebahagiaanku"
Tidak ada yang lebih penting dari kebahagiaan pasangan kita. Jika Anda ingin selalu merasa "puas" dengan pasangan Anda, berusahalah untuk memuaskannya terlebih dahulu. Sebagai sepasang suami-istri, Anda dan pasangan bahu-membahu mengurus rumah tangga serta anak-anak. Ketika pasangan sakit atau ada keperluan lain yang tidak memungkinkannya melakukan tanggung jawab di rumah, tidak ada salahnya jika Anda menggantikannya. Ingat, suami istri adalah tim.