Wujud bakso beranak ini cukup besar, diameternya delapan sampai sembilan sentimeter. Sedangkan teksturnya cukup berurat dan kenyal.
Namun, kekenyalan tersebut bukan berasal dari tepung sagu yang banyak, tetapi pemilihan dan pengolahan daging yang khusus dipelajari Gayeng.
"Saya sekeluarga memang jualan bakso dari dulu, hampir masing-masing keluarga jualan bakso di beberapa tempat," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa daging yang digunakan ialah daging sapi bagian penutup, atau belakang.
Daging ini memiliki karakter mudah mengembang, berurat dan kenyal, tetapi harganya juga cukup mahal dibanding beberapa bagian lain.
(Baca juga Dari Jakarta Hingga Yogyakarta, Ini 5 Tempat Wisata Batik yang Wajib Didatangi)
Sedangkan kuahnya kental dengan kaldu dan berminyak. Anda harus mencobanya sebelum memberikan kecap dan sambal, kuahnya terlihat keruh dengan rempah kecoklatan dan begitu gurih. Sayangnya setelah terkena penyedap rasa, rasa kaldunya sedikit tertutup.
Untuk harga, bakso beranak di sini terbilang sangat terjangkau. Satu porsi bakso beranak berisi delapan bakso isi lengkap dengan sayur, mi dan yang lainnya dihargai Rp 15.000.
Pada akhir pekan, Anda bisa menikmati bakso beranak dengan ukuran besar berisi 12 bakso, dengan harga Rp 30.000. Anda bisa menikmati bakso ini di tengah semilir angin Taman Tulang Bawang.
Gerobak Bakso Pak Gayeng berada di antara jejeran kuliner street food lainnya, tepatnya di Jalan Tulang Bawang 4 Cideng, Gambir, Jakarta Pusat. Setiap harinya buka pukul 15.00 hingga habis pukul 20.00 WIB.
(Baca juga Meski Terik, Pantai Karnaval Ancol Tetap Jadi Tempat Favorit Liburan)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul ‘ Nyam... Nikmatnya Bakso Beranak Isi Keju sampai Cabai Rawit