Sering Luput Diperhatikan Ibu, Ini 7 Tanda Bayi Merasa Stres, Nomor 3 Susah Ditebak!

By Dionysia Mayang, Senin, 31 Juli 2017 | 05:14 WIB
Jangan Abaikan, Ini 7 Tanda Bayi Stres, Nomor 3 Susah Ditebak! (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Tak hanya dialami oleh dewasa, stres juga bisa dialami oleh bayi, lho.

Penyebabnya bisa bermacam-macam. Menurut psikolog Dra. Mayke S. Tedjasaputa, M.Si. tanda-tandanya bisa diketahui orangtua bila peka dengan  perubahan tingkah laku bayinya.

"Jangan pula membayangkan kalau stres hanya akan dialami oleh bayi-bayi yang kedua orangtuanya bekerja. Bayi yang setiap hari ditunggui ibunya pun mungkin saja mengalami stres," jelas Mayke.

Bayi yang ditinggal orangtuanya bisa mengalami stres karena kehilangan rasa aman.

(Baca juga : Bocah Ini Nekat Kirim Surat Untuk Bos Ayahnya, Isinya Haru Bikin Mata Berkaca-kaca)

Sementara itu, bayi-bayi yang selalu ditunggui dan diberi perlindungan berlebihan jadi gampang stres karena rentan terhadap perubahan.

"Karena di rumah ia merasa sangat aman, maka begitu berada di lingkungan baru ia lebih mudah stres," jelasnya.

Bayi-bayi seperti ini akan tumbuh menjadi anak yang pencemas, kurang pergaulan, kurang percaya diri dan sebagainya.

Meski begitu, mengingat faktor usia, kondisi tersebut masih sangat mungkin diperbaiki. "Dengan dilatih menghadapi berbagai situasi, anak jadi tidak mudah stres."

(Baca juga : Tak Selalu Merupakan Gejala Kanker, Kenali 5 Fakta Benjolan Payudara Ini!)

Memang tidak gampang mengenali stres pada bayi, meski tetap bisa dilakukan. "Dikatakan tidak gampang karena bayi masih berkomunikasi dengan cara menangis.

Bisa saja orang tua menganggap wajar tangisan anaknya, padahal sebenarnya bayi tersebut sedang stres," papar Staf Pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Untuk memberi petunjuk pada orangtua, Mayke lantas menjelaskan  7 tanda bayi stres:

1. Lebih Rewel Bayi menangis memang wajar. Tapi coba perhatikan frekuensi dan intensitas tangisannya. Kalau biasanya selama tidur ia tidak menangis kecuali ngompol atau haus, kini tiap malam jadi rewel. Bila dirasa tidak ada sesuatu yang secara "kasat mata" mengganggunya, bisa jadi ini merupakan tanda si kecil mengalami stres.

(Baca juga : Bingung Menentukan Tanggal Pernikahan? Sebelum Keliru, Pertimbangkan 5 Hal Berikut)

2. Tidur Gelisah Tanda yang paling mudah dikenali adalah tidurnya terlihat gelisah. Selain gelisah, bisa jadi ia tiba-tiba terbangun dan menangis tapi bukan karena popoknya basah atau waktunya minum susu.

3. Berat Badan Turun Tanda lainnya yang harus diwaspadai adalah berat badannya yang menyusut.

(Baca juga : Gaji Lebih Besar daripada Suami? 4 Hal Ini Bisa Dilakukan Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis)

4. Tidak Ceria Lagi Coba perhatikan bagaimana responsnya saat diajak bermain. Bayi-bayi yang mengalami stres, ketika diajak bermain terlihat lebih "dingin" alias tidak seceria biasanya.

5. Lebih Pendiam Begitu pula bila diajak berkomunikasi. Bayi terlihat lebih pendiam dan tidak memberikan tanggapan seperti hari-hari sebelumnya.

(Baca juga : Batal Menikah, Ini Curhatan Calon Istri Gunawan, Isinya Bikin Hati Para Wanita Terenyuh)

6. Tidak Mau Lepas Waspadai juga kalau si kecil jadi tidak mau ditinggal. Yang sudah-sudah, tak masalah kalau ibunya "menghilang" sebentar, tapi kini tidak lagi. Maunya orangtuanya selalu ada di sisinya.

7. Sakit Bayi yang sedang sakit mungkin saja mengalami stres. Itu terjadi karena ada sesuatu yang dirasakan tidak nyaman oleh tubuhnya.

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memberikan pengobatan secara medis dengan membawanya ke dokter.

(Baca juga : Terlalu Lama Berdiri di Bus Transjakarta, Nyawa Penumpang Ini Melayang, Kenapa ya?)

Saat rewel orang tua bisa memeluknya dan menenangkannya. Selain itu, untuk menghiburnya orang tua bisa mengajaknya bermain sesuai dengan kondisi fisik bayi saat itu.

Pencegahannya tentu saja dengan mengoptimalkan kondisi tubuhnya. Itulah mengapa ASI yang mengandung zat kekebalan tubuh alami bagi bayi amat dianjurkan.

Nah, jangan sampai bayi kita mengalami stres, ya.(*)

(Saeful Imam/Tabloid Nakita)