Wahyu Aditya, Animasi Tanpa Batas

By nova.id, Selasa, 30 Maret 2010 | 09:15 WIB
Wahyu Aditya Animasi Tanpa Batas (nova.id)

Animasi itu seni yang menurut saya sangat lengkap. Ada suara dan gerakan, imajinasi juga tidak terbatas. Kalau film pendek mungkin terbatas pada cuaca atau aktornya. Nah, di animasi, kita bebas melakukan apa saja, enggak ada kompromi. Makanya, saya punya cita-cita untuk menyenikan animasi kepada masyarakat Indonesia.

Itukah alasan Anda untuk lebih suka disebut sebagai aktivis animasi?

Ya, karena seorang aktivis enggak hanya membuat, tapi juga melakukan sesuatu. Ya bikin sekolah, ya festival (Adit yang lulusan KvB Institute of Technology, Sydney ini juga memprakarsai HelloFest, festival animasi yang diadakan secara tahunan).

Kabarnya, Anda membuka kelas khusus untuk anak penderita autis, ya?

Awalnya, sih, serba tidak sengaja, karena yang mendaftar ibunya, jadi kami enggak tahu anaknya seperti apa. Waktu datang, kok kayaknya anaknya agak beda? Tapi kemudian, si ibu menjelaskan kondisi anaknya yang mengidap autis. Tapi, kami justru tertantang. Setelah itu, ada beberapa ibu yang bilang, ternyata dengan mengikuti kursus animasi, ada progress yang positif untuk anaknya. Kami lantas bekerjasama dengan Rumah Autis. Kami yang mengirim guru ke sana dan melatih guru-guru. Setelah itu, kami mengirimkan satu mentor untuk mendampingi karena kami belum paham kebiasaan anak autis. Sedangkan semua fasilitas seperti komputer disponsori oleh sebuah bank BUMN. Ketika baru berjalan satu bulan, dievaluasi. Ternyata mereka enggak kalah berbakatnya dengan anak-anak bukan autis.

Lalu, bagaimana dengan karier untuk lulusan HelloMotion?

Untuk karier, alhamdulillah sudah banyak yang beralih profesi dan menemukan jati diri mereka. Banyak yang awalnya bekerja di bank, lalu menemukan lentera jiwanya di animasi. Ada anak SMA ikut kursus editing di sini, dia langsung terlibat proyek film besar seperti Berbagi Suami.

Sekarang kami juga sering ditelpon oleh perusahaan-perusahaan yang minta lulusan kami untuk direferensikan. Padahal, saya enggak terlalu serius untuk menyalurkan mereka dalam berkarier, tapi secara imej mungkin sangat membantu. Kemarin saya tanya ke murid, dia mau ke mana selulus dari sini, dia bilang, sebenarnya dengan belajar di HelloMotion, secara imej sudah sangat membantu. Dengan menyebut sekolah di HelloMotion saja, biasanya lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Jadi, murid senang karena sudah mendapat pengakuan lebih dulu.

Menurut Anda apa yang membentuk imej HelloMotion jadi sedemikian bagus?

Berawal dari cinta. Bekerja dengan cinta biasanya pencapaian akan datang sendiri. Yang penting diawali dengan cinta, kerja dengan tepat dan keras, konsisten, dan jangan patah semangat.

Apa yang menurut Anda paling menarik dari animasi?

Animasi itu enggak ada batasnya. Batasnya cuma langit. Batasnya ada di kreativitas, dengan tantangan yang tak ada habisnya. Animator yang baik akan selalu mengeksplorasi sesuatu yang baru, tidak hanya berkutat pada hal komersial.

Target selanjutnya?

Macam-macam. Saya masih punya mimpi untuk memajukan clothing brand saya. Untuk HelloFest, inginnya bisa menjadi komunitas film yang lebih hidup. Mudah-mudahan juga bisa punya gedung sendiri dengan pusat informasi terbaik dan bisa mencetak orang-orang brilian. Film layar lebar juga cita-cita saya.

Satu lagi, cita-cita besar saya, HelloPark, taman impian yang menyenangkan, yang dibuat berdasarkan karya-karya yang dibuat HelloMotion. Semoga!

SITA DEWI