Ada di Air Susu Ibu
Menjaga asupan lemak esensial yang cukup bagi anak tidaklah mudah karena lemak esensial tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga harus melalui makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, hendaknya para orang tua mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai sumber makanan yang mengandung lemak esensial sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan lemak esensial anak sehari-hari.
Sayangnya, tambah dr. Ratna Djuwita Hatma, MPH., perwakilan dari PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia), data yang menjelaskan akan konsumsi lemak esensial anak sangatlah minim, padahal hal ini sangat penting untuk menjadi bahan evaluasi seberapa jauh masyarakat dunia menyadari pentingnya lemak esensial bagi pertumbuhan optimal.
Dari data umum yang dimiliki, terlihat bahwa asupan lemak masyarakat Indonesia khususnya PUFA masih jauh dibawah jumlah yang disarankan, dengan demikian karena lemak esensial adalah bagian dari PUFA, maka dapat disimpulkan konsumsinya pun juga rendah. Penyebabnya bisa dikarenakan asupan makanan yang dikonsumsi tidak banyak mengandung lemak esensial.
Selain dari jenis-jenis makanan tertentu, seperti ikan salmon, alpukat, kacang-kacangan, dan telur, air susu ibu (ASI) ternyata juga mengandung lemak esensial cukup, yakni sekitar 10 persen dari total 30 persen asupan lemak setiap harinya. "ASI sendiri sudah mengandung lemak esensial, namun ibunya juga harus mengonsumsi makanan yang memenuhi asupan pufa yang cukup," jelas dr. Fia.
Selepas menyusu dengan ASI eksklusif, anak usia 2 tahun ke atas mulai dioptimalkan dengan makanan yang mengandung Pufa. "Anak usia 6 bulan hingga 2 tahun sebenarnya sudah dikenalkan makanan pendamping selain ASI. Selama ASI, asupan lemak esensial masih terpenuhi. Namun, lewat usia dua tahun, konsumsi asupan omega-3 dan omega-6 yang mengandung lemak esensial harus lebih optimal," jelasnya. Hasto Prianggoro