Pentingnya Lemak Esensial Buat Si Kecil

By nova.id, Kamis, 29 Juli 2010 | 17:03 WIB
Pentingnya Lemak Esensial Buat Si Kecil (nova.id)

Pentingnya Lemak Esensial Buat Si Kecil (nova.id)

"Foto: Romy Palar "

Anak membutuhkan kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak untuk tumbuh kembang secara optimal. Cadangan kalori yang dibutuhkan adalah 15% protein, 30% lemak, dan sisanya dari karbohidrat.

Saat ini, beredar persepsi yang salah tentang lemak. Padahal, peran lemak sebenarnya sangat penting untuk pertumbuhan, yaitu sebagai sumber energi dan pertumbuhan sel-sel tubuh. Oleh karena itu, ibu perlu mendapat pengetahuan lebih mengenai jenis lemak untuk tumbuh kembang anak.

Menurut dr. Fiastuti Witjaksono M.S., Sp.GK, setiap hari anak membutuhkan komposisi seimbang antara karbohidrat (50%-60%), protein (15%-20%), lemak (30%) dan berbagai macam vitamin. "Zaman sekarang banyak orang yang fobia pada kata lemak. Ini pendekatan yang salah," kata dokter spesialis gizi klinik yang akrab dipanggil Fia ini  dalam sebuah media workshop di Jakarta.

Persepsi keliru tentang lemak sebaiknya mulai diubah, karena tidak semua lemak jahat untuk tubuh. Bahkan, asupan lemak sebetulnya sangat dibutuhkan tubuh, terutama untuk anak usia 1 hingga 5 tahun supaya pertumbuhannya lebih optimal. Lemak berperan penting sebagai sumber energi dan pertumbuhan sel-sel tubuh, termasuk perkembangan sel otak.

Usia nol hingga tiga tahun merupakan masa paling penting dalam pertumbuhan anak. Perkembangan otak lebih pesat daripada fisik pada masa ini. Bahkan  pertumbuhannya mencapai 80 persen dari otak orang dewasa.

Tumbuh Kembang Optimal

Agar tumbuh-kembang anak lebih optimal, asupan lemak sebaiknya memenuhi komposisi 30 persen. Menurut dr. Fia, sangatlah penting mengerti mengenai jenis lemak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. Dari total 30% lemak yang dikonsumsi, sebaiknya tidak lebih dari 7% lemak adalah lemak jenuh (SAFA); dan 25% adalah lemak tidak jenuh.

Lalu 25% dari lemak tidak jenuh tadi, 6%-10% adalah lemak tidak jenuh ikatan ganda (PUFA) dan 15% adalah lemak tidak jenuh ikatan tunggal (MUFA). PUFA dan MUFA penting untuk pertumbuhan, PUFA atau lemak esensial yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan yaitu omega 3 dan omega 6.

Asupan lemak esensial yang seimbang merupakan hal yang mendasar bagi tumbuh kembang optimal anak karena dapat membantu membentuk dan mengintegrasi sel-sel membran,  sehingga sel membran lebih lentur dan mampu menyerap nutrisi lebih baik dan mempermudah sisa pembuangan keluar dari sel. Lemak esensial juga mempunyai peran dalam sistem saraf dan pembentukan hormon.

Yang tak kalah penting, lemak esensial mempunyai dampak positif terhadap kesehatan kardiovaskular. Pernyataan ini memang sebaiknya mendapatkan perhatian khusus mengingat faktor penyebab penyakit kardiovaskular semakin meningkat di zaman modern ini, dan upaya pencegahannya harus dimulai dari usia dini.

"Anak yang gemuk pun tetap membutuhkan lemak esensial, karena lemak esensial merupakan salah satu komponen dalam pembentukan sel, jadi kalau lemak esensial tidak mencukupi, sel-sel tubuh lebih mudah rusak sehingga dapat menimbulkan berbagi masalah kesehatan," kata dr. Fia menambahkan.

Ada di Air Susu Ibu

Menjaga asupan lemak esensial yang cukup bagi anak tidaklah mudah karena lemak esensial tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga harus melalui makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, hendaknya para orang tua mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai sumber makanan yang mengandung lemak esensial sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan lemak esensial anak sehari-hari.

Sayangnya, tambah dr. Ratna Djuwita Hatma, MPH., perwakilan dari PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia), data yang menjelaskan akan konsumsi lemak esensial anak sangatlah minim, padahal hal ini sangat penting untuk menjadi bahan evaluasi seberapa jauh masyarakat dunia menyadari pentingnya lemak esensial bagi pertumbuhan optimal.

Dari data umum yang dimiliki, terlihat bahwa asupan lemak masyarakat Indonesia khususnya PUFA masih jauh dibawah jumlah yang disarankan, dengan demikian karena lemak esensial adalah bagian dari PUFA, maka dapat disimpulkan konsumsinya pun juga rendah. Penyebabnya bisa dikarenakan asupan makanan yang dikonsumsi tidak banyak mengandung lemak esensial.

Selain dari jenis-jenis makanan tertentu, seperti ikan salmon, alpukat, kacang-kacangan, dan telur, air susu ibu (ASI) ternyata juga mengandung lemak esensial cukup, yakni sekitar 10 persen dari total 30 persen asupan lemak setiap harinya. "ASI sendiri sudah mengandung lemak esensial, namun ibunya juga harus mengonsumsi makanan yang memenuhi asupan pufa yang cukup," jelas dr. Fia.

Selepas menyusu dengan ASI eksklusif, anak usia 2 tahun ke atas mulai dioptimalkan dengan makanan yang mengandung Pufa. "Anak usia 6 bulan hingga 2 tahun sebenarnya sudah dikenalkan makanan pendamping selain ASI. Selama ASI, asupan lemak esensial masih terpenuhi. Namun, lewat usia dua tahun, konsumsi asupan omega-3 dan omega-6 yang mengandung lemak esensial harus lebih optimal," jelasnya. Hasto Prianggoro