Bicara Uang Pada Anak

By nova.id, Selasa, 30 Oktober 2012 | 01:16 WIB
Bicara Uang Pada Anak (nova.id)

Ketika berbicara pada anak soal situasi keuangan, jangan pernah berbohong akan situasi keuangan yang sedang dihadapi. Ambil waktu untuk merangkumnya, lalu mulailah menjelaskan pada anak-anak hal yang sudah tiba saatnya diketahui.

Jangan berbohong. Ini akan mencairkan hubungan orangtua-anak. Sekarang bukan waktunya memaksakan kepercayaan anak terhadap orangtua.

Jangan asumsikan masa depan. Anda bukan peramal. Selain itu, mengatakan pada anak-anak jika hidup adalah neraka bagi mereka, hanya akan membuat hidup anak-anak  benar-benar menjadi neraka.

Jangan tinggal diam.  Anak-anak belajar dari perilaku orangtua dan  membaca apa yang sedang terjadi. Sebaiknya jangan diam saja, datangi mereka dan jelaskan dengan baik padanya.

Membelikan anak hadiah bukan berarti memanjakan. Berikan anak barang-barang yang dibutuhkannya. Jangan lupa ajarkan pula bagaimana untuk mendapatkan uang, misal, dengan kerja sambilan.

Bayar tagihan tepat waktu. Sesekali, beri anak uang keras untuk membayar sejumlah tagihan. Ini akan mengajarkan anak untuk memahami hidup hemat, karena setiap kemewahan juga membutuhkan biaya.

Atur pengeluaran. Biarkan anak tanggung jawab mengatur uangnya. Dan, biarkan anak  belajar bagaimana rasanya tak memiliki uang, maupun bersiap menahan diri ketika memiliki banyak uang. 

Kesalahan mengenai anak-anak dan uang yang kerap dilakukan orangtua:

Uang harian. Orangtua kerap kali berpikir, mereka mampu mengontrol pengeluaran anaknya dengan menguasai sumber keuangan anak.  Memberikan anak uang saku harian, belum tentu sebuah langkah terbaik bagi anak.Tak ijinkan anak pegang uang. Tak ingin mengajar anak soal pemasukan, maupun tak membolehkan anak  independen dari orangtua adalah sebuah kesalahan.Mengajar anak jadi tukang belanja. Beberapa orangtua secara tak sadar justru mengajar anak untuk menjadi tukang belanja. Jika menurut Anda menyuruh anak berbelanja merupakan salah satu pelajaran keuangan, pikirkan kembali. Sebaiknya lebih tekankan anak untuk belajar menabung, donasi maupun berinvestasi.Menyembunyikan kesalahan keuangan. Jujur saja, apakah Anda orangtua yang kerap menyembunyikan masalah uang dari anak-anak?  Mengakui kesalahan keuangan yang dibuat, akan membuat kesempatan  terbuka bagi orangtua untuk mengajarkan anak-anak bagaimana mengoreksi rencana keuangannya.

Uang harian. Orangtua kerap kali berpikir, mereka mampu mengontrol pengeluaran anaknya dengan menguasai sumber keuangan anak.  Memberikan anak uang saku harian, belum tentu sebuah langkah terbaik bagi anak.

Tak ijinkan anak pegang uang. Tak ingin mengajar anak soal pemasukan, maupun tak membolehkan anak  independen dari orangtua adalah sebuah kesalahan.

Mengajar anak jadi tukang belanja. Beberapa orangtua secara tak sadar justru mengajar anak untuk menjadi tukang belanja. Jika menurut Anda menyuruh anak berbelanja merupakan salah satu pelajaran keuangan, pikirkan kembali. Sebaiknya lebih tekankan anak untuk belajar menabung, donasi maupun berinvestasi.