15 Gejala Kanker yang Sering Pria Abaikan

By nova.id, Selasa, 28 Mei 2013 | 12:05 WIB
15 Gejala Kanker yang Sering Pria Abaikan (nova.id)

15 Gejala Kanker yang Sering Pria Abaikan (nova.id)

"Ilustrasi "

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk waspada. Jangan menganggap remeh setiap perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Terutama bagi para pria yang terkenal sangat malas (foot-draggers) untuk pergi ke dokter jika sakit yang dirasakannya tidak cukup mengganggu.

Leonard Lichtenfeld, MD, wakil kepala medis American Cancer Society mengatakan, jika saja semua orang rajin melakukan pemeriksaan secara rutin, tindakan pencegahan dan pengobatan bisa lebih mudah dilakukan.

Berikut ini beberapa gejala spesifik kanker pada pria yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu.

1. Massa Payudara

Meskipun kanker payudara pada pria tak umum, tapi itu sangat mungkin terjadi. "Setiap massa baru di daerah payudara pria perlu diperiksa dokter," kata Lichtenfeld.

Beberapa tanda mengkhawatirkan yang melibatkan payudara laki-laki berdasarkan identifikasi American Cancer Society adalah: kulit dimpling atau berkerut, nipple atau puting retraksi, puting atau kulit kemerahan atau bersisik, dan perubahan pada warna dan bentuk puting.

Jika Anda mengalami perubahan ini, segera periksakan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik (mammogram, biopsi, atau tes lainnya). 

2. Nyeri

Seiring bertambahnya usia, rasa sakit atau nyeri biasanya meningkat. Tapi tidak semua rasa sakit terasa nyata, ada juga yang samar-samar. Ini bisa jadi gejala awal dari beberapa kanker.

3. Perubahan Testis

Kanker testis sering terjadi pada pria berusia 20 - 39 tahun. American Cancer Society merekomendasikan, agar setiap laki-laki melakukan pemeriksaan rutin terkait kanker pada testisnya.

"Setiap perubahan pada ukuran testis, seperti pertumbuhan atau penyusutan, serta pembengkakan, benjolan, atau perasaan berat di skrotum, harus diperhatikan," kata Evan Y Yu, MD, asisten profesor kedokteran University of Washington dan asisten anggota Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle.

Jika dokter mencurigai adanya kanker, tes darah dan pemeriksaan USG skrotum bisa Anda lakukan.

4. Perubahan Kelenjar Getah Benin

"Benjolan atau pembengkakan di kelenjar getah bening yang berada di bawah ketiak atau leher atau di mana pun harus diwaspadai. Terutama jika ukurannya semakin membesar dan berlangsung lama," kata Hannah Linden, MD, onkologi medis dan profesor kedokteran University of Washington School of Medicine.

5. Demam

Demam yang terjadi tanpa alasan jelas bisa jadi tanda dari pneumonia, leukemia, atau limfoma yang merupakan salah satu jenis kanker darah. Kebanyakan kanker akan menyebabkan demam di beberapa titik tubuh dan seringkali terjadi setelah sel kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

6. Berat Badan Berubah

Tanpa alasan yang jelas, orang tidak mungkin mengalami penurunan berat badan drastis. Jika seorang pria kehilangan lebih dari 10 persen berat badannya dalam jangka waktu 3 - 6 bulan,sudah saatnya ia berkonsultasi ke dokter.

7. Sakit Perut dan Depresi

"Setiap orang (termasuk wanita) yang punya rasa sakit di perut dan merasa tertekan, butuh pemeriksaan," kata Lichtenfeld.

8. Kelelahan

Kelelahan adalah gejala samar yang bisa menunjukkan adanya kanker pada pria. Tapi banyak juga masalah lain yang menyebabkan kelelahan. Seperti demam, kelelahan dapat terjadi setelah kanker tumbuh.

Jika Anda sering merasa sangat lelah dan tidak merasa lebih baik meski sudah istirahat, ceksegera ke dokter.

9. Batuk Persisten

Batuk biasanya disertai dengan pilek, flu, dan alergi. Batuk bisa saja terjadi akibat dari efek samping obat. "Namun batuk yang berlangsung sangat lama, lebih dari 3-4 minggu, tidak boleh diabaikan," kata Ranit Mishori, MD, asisten profesor dan direktur kedokteran keluarga di Georgetown University School of Medicine di Washington DC.

Selain gejala kanker, batuk seperti ini bisa juga menunjukkan masalah lain seperti bronkitis kronis atau refluks asam. Dokter akan melakukan pemeriksaan pada paru-paru Anda dengan tes spirometri. Dan jika Anda perokok, jenis batuk harus diidentifikasi dengan sinar-X.

10. Kesulitan Menelan

Kesulitan menelan bisa jadi merupakan tanda dari kanker GI, seperti kanker esofagus. Periksakan ke dokter jika Anda mengalaminya.

11. Perubahan Kulit

"Waspadai perubahan pada tahi lalat dan pigmentasi kulit Anda. Itu bisa jadi gejala dari kanker kulit," kata Mary Daly, MD, ahli onkologi dan kepala departemen genetika klinis di Fox Chase Cancer Center, Philadelphia.

Selain itu, cermati apakah kulit tiba-tiba mengalami perdarahan atau bersisik berlebihan, terutama jika kejadiannya berlangsung beberapa minggu.

12. Keluar Darah 

"Setiap kali Anda melihat darah keluar dari bagian tubuh di mana Anda belum pernah melihatnya sebelumnya, misalnya saat batuk, meludah, buang air besar atau kecil, segera kunjungi dokter," terang Mishori. Hal itu bisa saja disebabkan oleh wasir, ataupun kanker usus besar.

13. Perubahan Mulut

Jika Anda perokok aktif, waspada setiap bercak atau bintik-bintik putih yang terdapat di dalam mulut dan lidah Anda. Perubahan tersebut mungkin menunjukkan leukoplakia, daerah pra-kanker yang dapat terjadi dengan iritasi berkelanjutan. Kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker mulut. Laporkan perubahan ini ke dokter atau dokter gigi.

14. Masalah Kemih

Dengan bertambahnya usia, pria biasanya kencing lebih sering. Gejala yang dialami:

- Dorongan untuk buang air kecil lebih sering, terutama pada malam hari.

- Sebuah rasa urgensi.

- Kandung kemih terasa tidak sepenuhnya kosong.

- Ketidakmampuan memulai aliran urin.

- Urin bocor saat tertawa atau batuk.

- Aliran urin lemah.

Segera periksakan ke dokter terutama jika gejalanya memburuk. Dokter biasanya akanmelakukan pemeriksaan colok dubur untuk mengetahui apakah kelenjar prostat membesar atau memiliki nodul di atasnya.

Pria berusia lanjut sering mengalami kondisi non-kanker ini yang disebut benign prostatic hyperplasia atau BPH. Dengan tes darah, dokter akan mengidentifikasi apakah gejala inikemungkinan kanker prostat.

15. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan bisa menunjukkan tanda dari kanker kerongkongan, tenggorokan, atau perut. Persistent atau memburuknya pencernaan harus dilaporkan ke dokter.

Ester Sondang