5 Ciri Orangtua Pemaksa atau Permisif

By nova.id, Jumat, 11 Januari 2013 | 00:58 WIB
5 Ciri Orangtua Pemaksa atau Permisif (nova.id)

5 Ciri Orangtua Pemaksa atau Permisif (nova.id)

"Ilustrasi "

Anda mungkin akan terkejut jika beberapa kebiasaan  selama ini, menempatkan Anda termasuk golongan orangtua pemaksa atau permisif. Menurut para ahli,  Anda juga dapat menjadi orangtua pemaksa kendari  menurut Anda apa yang Anda lakukan terhadap anak remaja telah  benar.

"Banyak orang tua  salah paham akan peran mereka. Mereka memastikan putra atau putrinya masuk ke sebuah perguruan tinggi bagus, melindungi putra atau putri dari kekecewaan, menyediakan jaring-jaring pengaman ketimbang membiarkan anak pengalaman konsekuensi.," demikian diungkapkan pakar pengasuhan, Leonard Sax, MD, PhD, yang juga  dokter keluarga di Chester County, PA, serta penulis "Girls on the Edge and Boys Adrift".  

Berikut  lima cara mengetahui apakah Anda orangtua  permisif atau pemaksa.

1. Tidak ada Rutinitas atau Batas

Bagi banyak orangtua, hidup bisa menjadi terlalu sibuk untuk mengelola pola pengasuhan, terutama jika  ini merupakan  pekerjaan yang melibatkan anak-anak. Setelah beberapa saat,  keluarga kekurangan rutinitas dan ini menyebabkan  anak malas,  manja maupun tanpa jadwal serta tanggung jawab.

"Semua orang tahu, anak harus memiliki aturan, rutinitas, kebiasaan dan sosialisasi," ungkap Laura Kastner, PhD, penulis buku "Getting to Calm: Cool-Headed Strategies for Parenting Tweens and Teens", juga profesor psikiatri  klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Washington. "Akan tetapi  bagi orangtua sibuk,  mereka ingin ketika  pulang tidak  mengubah waktu keluarga menjadi waktu yang menyiksa."

 Suka atau tidak, satu-satunya cara mengubah situasi menjadi kurang permisif adalah dengan menetapkan batas keluarga.

"Jika Anda mengatakan, 'Kami sekarang akan memiliki waktu tidur' anak-anak akan teratur kembali," ujar Kastner sembari mengingatkan strategi orangtua dalam menegaskan dengan nada suara  tenang, tegas, dan  bukan tak acuh.

Jika perlu libatkan pasangan dalam hal ini. "Rapatkan visi dan misi dengan  pasangan  sebanyak mungkin karena anak-anak akan mencari sisi lemah pasangan," kata Kastner. Setelah Anda bisa melewati dua minggu pertama, aturan ini dapat berjalan.

2. Menghindari Konflik

Banyak orangtua merasa lebih mudah  menyerah pada tuntutan remaja daripada terlibat dalam  argumen. Ini membuat orangtua menjadi lebih lunak. Dan ini mungkin  berlaku bagi orang tua yang tidak suka  cara  ketat sebagaimana mereka dibesarkan.

"Seiring anak-anak menginjak pubertas, saat itulah konflik dalam keluarga meningkat," demikian ditegaskan Madeline Levine, PhD, penulis Teach Your Children Well. Hal ini, menurut Madeline akan membuka pintu konstan di wajah Anda mengekspresikan  'Saya tidak ingin membicarakannya'. Tapi kelelahan yang ada bukanlah alasan melonggarkan  aturan wajib.

Jika Anda benar-benar membenci konflik,  sesekali dapat membiarkan beberapa hal kecil lolos, tapi  penting bagi kredibilitas Anda sebagai orang tua untuk terus bersikap keras akan hal-hal yang penting.

"Pilih pertempuran Anda, tapi jangan mundur. Orangtua tidak boleh  mundur.." tegas Madeline.

3. Membuat Alasan Sekolah

Remaja yang ingin lepas tanggung jawab di rumah, kerap menggunakan alasan sekolah. Dan karena orang tuanya adalah seorang pemaksa, untuk apa pun yang terkait  akademisi bisa menjadi alasan anak untuk menghindari tanggung jawab. Misal, ketika orangtua meminta anak membereskan kamar, anak berkilah 'aku mau belajar di tempat si A'. Padahal di sana pun anak hanya bermain.

Orangtua mungkin berpikir telah membantu anak dengan membantu beberapa tugas yang seharusnya menjadi tanggungjawab anak. Akan tetapi sikap permisif ini dapat merusak anak dalam jangka panjang.  

"Ketika anak-anak terjun ke masyarakat, mereka harus memiliki beberapa keterampilan. Dan di dunia nyata, tidak akan ada orang yang membantunya tanpa dirinya mau berusaha," kata Levine.

Untuk memastikan anak tumbuh menjadi orang dewasa yang baik, pastikan anakmengerjakan semua tanggung jawabnya. Ini akan mastikan mereka memiliki hubungan yang baik dengan sesama, pekerjaan yang baik, dan menjadi orang tua yang baik di masa depan.

4. Jadilah Teman Anak Remaja Anda

Beberapa orangtua terlalu permisif lebih peduli apakah  anak remaja mereka menyukai orangtuanya atau tidak, ketimbang  menjadi figur otoritas yang efektif.

"Sebagai seorang teman, orangtua  tidak bisa leluasa melarang ini itu, tetapi pada anak usia  14  atau 15 tahun, hal ini boleh dilakukan, "ujar Sax. "Beberapa ibu, merasa  jika mereka tidak memiliki otoritas untuk melakukan ini."

Padahal remaja membutuhkan orangtua yang otoritatif untuk membantu membuat pilihan yang tepat. Jika Anda lebih siap mengubah hubungan dengan anak remaja Anda, perlu melakukan perubahan besar. Cobalah duduk dengan anak dan katakan "Ibu belum menjalankan ini dengan benar" dan koreksi beberapa kesalahan anak yang terjadi. Dan ingat, tidak pernah ada transisi yang mulus dari 'teman' menjadi orangtua.

5. Reward dengan Teknologi

Remaja mungkin bisa mendapatkan smartphone di usia muda, seringkali  mereka mengemis pada orangtua untuk bisa memilikinya. Memberi apa yang mereka minta bukanlah hal yang baik bagi anak.  Jika  Anda meluluskan permintaah hanya karena Anda merasa kasihan anak tidak  bisa menghubungi ketika butuh tumpangan pulang, ini bukanlah alasan yang tepat memberi anak gadget. Lagipula, orangtua tidak akan selalu dapat memantau akun dan media sosial yang dapat diakses anak. Pada anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah, kontrol harus tetap dilakukan sebanyak mungkin.

Jika Anda sudah terlanjut memberikan  gadget, gunakan untuk mendorong perilaku yang lebih baik.

"Hal terbaik tentang smartphone adalah Anda dapat menyitanya atau menghentikan layanan," kata Kastner. "Katakan pada anak, 'kamu bisa mendapatkan telepon  sebagai upah  menjadi anak yang baik, tidur tepat waktu, dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri'.  Jika mereka melanggarnya,  hubungi operator  dan minta mereka mematikan layanan telepon tersebut," tandas Kastner.

Laili/dari berbagai sumber