Si kecil demam? Untuk memastikannya, kita perlu termometer. Alat pengukur suhu tubuh ini memang sebaiknya tersedia di rumah. Sayangnya, belum semua orangtua paham cara menggunakan alat ini. Nah, penjelasan berikut ini barangkali dapat menjadi panduan untuk lebih mengenali termometer.
TERMOMETER AIR RAKSA
Termometer ini terdiri atas tabung gelas tertutup yang berisi cairan air raksa/merkuri. Di tepi tabung terlihat garis-garis yang menunjukkan skala temperatur. Bila suhu meningkat, air raksa dalam tabung yang sempit itu akan naik. Titik di mana air raksa tersebut berhenti naik menunjukkan berapa suhu tubuh si pengguna saat itu.
Termometer air raksa termasuk paling banyak digunakan. Mudah didapat, harganya murah dan pengukurannya akurat. Sesuai dengan desain tabung kaca termometer ini, posisi ujung air raksa sebagai penunjuk derajatnya akan berada di posisi yang tetap kecuali kita menggoyang-goyangkannya secara kuat.
Jagalah agar termometer air raksa tidak patah/pecah. Kalaupun pecah, jangan sampai air raksanya terhirup/termakan karena bersifat toksik alias racun bagi tubuh. Oleh karena itu pengukuran lewat mulut sama sekali tidak dianjurkan pada bayi maupun balita karena dikhawatirkan pecah lantaran digigit.
Berikut langkah-langkah menggunakan termometer:
* Mengukur suhu melalui mulut (oral):
- Bila anak baru saja makan atau minum, tunggu sekitar 20-30 menit.
- Pastikan tidak ada makanan di dalam mulutnya.
- Letakkan ujung termometer itu di bawah lidahnya selama tiga menit.
- Minta anak untuk mengatupkan bibirnya di sekeliling termometer.
- Selalu ingatkan anak untuk tidak menggigit atau berbicara ketika ada termometer di dalam mulut.
- Minta pula si anak untuk relaks dan bernapas biasa melalui hidung.
- Kemudian ambil termometer dan bacalah posisi air raksanya.
* Mengukur suhu melalui dubur (rektal):
- Pastikan posisi air raksa pada termometer dalam keadaan normal.
- Lumasi ujung termometer dengan jelly yang larut air
- Baringkan si kecil di pangkuan atau di atas tempat yang rata.
- Masukkan ujung termometer ke dalam dubur sejauh 1-2 cm atau sampai ujung termometer yang dilapis logam masuk semua ke dalam lubang dubur. Namun bila terasa ada sesuatu yang menahan, jangan masukkan lebih jauh dari 1 cm. Usahakan agar gerakan si kecil tidak mengganggu pengukuran.
- Tenangkan si anak dengan mengajaknya bicara sambil Anda memegang termometer tersebut.
- Setelah 3 menit, cabut termometer dan lihat angka yang menunjukkan suhunya.
Menurut para ahli, penggunaan termometer lewat anus adalah yang paling akurat dalam mengukur suhu tubuh, terutama pada anak balita. Tapi hati-hati, kalau memasukkannya terlalu dalam, malah bisa mencederai si kecil. Lantaran itu disarankan mengukur suhu tubuh melalui anus sebaiknya hanya dilakukan oleh petugas kesehatan.
* Mengukur suhu melalui ketiak:
- Termoter harus menyentuh kulit sehingga baju si kecil mesti dilepas.
- Kibaskan termometer sehingga air raksanya turun ke bawah mencapai posisi normal.
- Pangku si buah hati dan kepitkan termometer di ketiaknya.
- Rapatkan lengan si kecil ke tubuhnya agar termometer terjepit kuat selama 3-5 menit.
- Ambil termometer dan lihat angka yang menunjukkan suhu tubuhnya.
Dibanding lewat anus, proses pengukuran suhu lewat ketiak memang relatif lebih lama. Lantaran prosesnya yang lama itulah para ahli berpendapat, cara ini berpeluang menghasilkan angka yang tidak akurat.
TERMOMETER DIGITAL
Umumnya bergagang plastik dengan sensor dan layar hasil pengukuran di salah satu sisinya. Dibanding termometer air raksa, cara penggunaan termometer digital relatif jauh lebih mudah dan praktis. Selain lebih aman penggunaannya, tingkat akurasinya pun bisa diandalkan. Bahkan memperlihatkan hasil pengukuran sampai desimal. Jadi, keunggulan termometer jenis ini adalah praktis dan hasil pengukuran yang sangat cepat.
Akan tetapi, termometer ini juga memiliki kelemahan, yaitu sangat rentan terhadap udara lembap dan air. Selain harganya mahal, hasil pengukuran-nya sering meleset bila baterainya sudah lemah atau pernah terjatuh. Jadi untuk pengguna termometer jenis ini, periksa dan gantilah baterainya secara berkala.
Seperti termometer air raksa, pengukuran suhu pada termometer digital bisa dilakukan di beberapa tempat yaitu mulut, ketiak dan anus. Cara pengukuran umumnya sama dengan cara pengukuran dengan memakai termometer air raksa. Hanya saja kita tidak perlu menghitung beberapa menit untuk mengetahui kapan pengukuran suhu selesai. Soalnya, hanya dalam hitungan detik saja suhu tubuh anak sudah bisa diketahui bersamaan dengan terdengarnya bunyi sinyal elektronik.
TERMOMETER TELINGA (tympanic thermometer)
Termometer telinga dipakai untuk mengukur suhu gendang telinga atau suhu di dalam liang telinga. Pemakaiannya butuh waktu yang sangat singkat, sekitar 2-3 detik. Pada anak yang agak besar, katakanlah usia balita, pengukuran dapat berlang-sung mudah dan akurat. Namun pada bayi tidak begitu akurat, karena liang telinga masih kecil. Bahkan The American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan penggunaan alat ini pada bayi berusia kurang dari tiga bulan. Kelemahan lainnya terletak pada harganya yang mahal.
* Cara mengukur suhu:
- Tempatkan ujung termometer pada saluran telinga bagian luar.
- Lalu tekan tombol start.
- Tunggu hingga terdengar bunyi beep.
TERMOMETER DAHI
Berupa strip atau lempengan/lembaran plastik yang tipis. Penggunaannya dengan cara ditempelkan/dilekatkan di kening si kecil. Panelnya yang peka suhu akan berubah warna sesuai temperatur tubuh. Walaupun cara ini lebih mudah dan praktis, namun tingkat akurasinya ter-bilang rendah, khususnya pada bayi dan anak kecil. Anda perlu menambahkan kira-kira setengah derajat Celcius terhadap angka yang terbaca.
TERMOMETER EMPENG (Pacifier Thermometer)
Termometer ini memudahkan orangtua saat mengukur suhu tubuh si kecil. Tak perlu pula diselipkan di ketiaknya. Dengan demikian bayi mau menahan termometer tersebut dalam mulutnya. Namun pengukurannya sering tidak akurat hingga tak dianjurkan dipergunakan pada bayi berusia kurang dari tiga bulan.
TERMOMETER INFRAMERAH
Tergolong sebagai termometer tercanggih saat ini. Untuk pemantauan terus-menerus ada yang disisipkan di bagian tubuh, tetapi untuk penggunaan praktis biasanya berupa alat yang disisipkan di lubang telinga. Di ujung alat terdapat sensor yang akan menerima radiasi/gelombang panas dari gendang telinga. Hasil sensor akan terlihat dalam layar pantau. Termometer ini bisa dikatakan paling akurat dan cepat. Namun harganya relatif mahal. Sayangnya, bila gendang telinga dalam keadaan tidak bersih, maka akan menghalangi penyaluran gelombang panas pada sensor. Tentu saja ini akan mengganggu akurasi pengukuran.
TERMOMETER REKTAL
Ada termometer khusus rektal yang bagian ujungnya berbentuk bulat. Sayangnya, belum dijual untuk umum padahal tergolong akurat.
Hilman Hilmansyah / bersambung