Pertolongan Darurat, Agar Tak Terlambat (2)

By nova.id, Minggu, 28 Maret 2010 | 17:45 WIB
Pertolongan Darurat Agar Tak Terlambat 2 (nova.id)

Banyak kejadian darurat yang bisa menimpa buah hati kita. Kapan dan di mana saja. Yuk, kita kenali dan pahami cara menanganinya.

Cedera Ligamen (Keseleo) Dan Cedera Otot

Keseleo terjadi akibat persendian digerakkan melebihi daerah geraknya, peregangan atau robeknya ligamen (bisa juga terjadi patah tulang). Gejala keseleo antara lain nyeri meningkat dengan pergerakan pada persendian, bengkak, memar dan kemerahan.

Selain keseleo, yang sering terjadi juga adalah cedera otot. Otot dan tendon dapat tertarik, robek atau bengkak. Memar bisa meluas pada lokasi di mana terdapat banyak otot. Pertolongan pertama pada keseleo dan cedera otot disingkat dengan RICE, yaitu:

l Rest, istirahatkan daerah yang cedera.

l Ice, berikan kompres dingin/es pada daerah yang cedera.

lCompress, balut tekan dengan pembalut elastis.

lElevate, tinggikan daerah yang cedera.

Terbakar

Prioritas penanganan luka bakar adalah pendinginan segera, memperhatikan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi. Untuk menangani luka bakar pada anak, lakukan hal-hal berikut:

l Siram daerah yang terbakar dengan air dingin (bukan air es) selama sekitar 5-10 menit sampai nyeri hilang.

l Jangan menyentuh luka bakar secara langsung atau memecahkan blister (gelembung) karena dapat meningkatkan risiko infeksi.

l Jangan mengoleskan krim atau lotion pada luka.

l Tutup luka dengan kasa yang tidak melekat atau kain bersih.

l Bila luka bakar terjadi di wajah, leher atau dada, monitor pernapasan dengan seksama.

Perdarahan

Hidung (mimisan)

Perdarahan hidung atau mimisan biasanya terjadi ketika pembuluh darah di hidung pecah, bisa karena benturan, akibat bersin, mengorek hidung, dan lain-lain. Penyakit infeksi seperti flu membuat pembuluh adarah di hidung lebih rapuh. Perdarahan dari hidung bisa juga terjadi akibat tekanan darah yang tinggi.

Perdarahan dari hidung biasanya tidak serius, hanya terasa tidak nyaman. Namun, perdarahan bisa menjadi berbahaya bila tidak ditangani karena anak bisa kehilangan banyak darah. Jika anak mengalami mimisan, lakukan hal-hal berikut:

l Minta anak duduk dengan kepala menunduk. Jangan mendongakkan kepala anak karena darah dapat masuk ke kerongkongan sehingga memicu muntah.

l Minta anak untuk bernapas melalui mulut (ini juga memberi efek menenangkan) dan jepit hidung tepat di bawah bagian keras dari hidung. Bantu korban bila perlu.

l Minta anak untuk tidak berbicara, menelan, batuk, meludah dan membuang ingus karena dapat mengganggu penggumpalan darah. Beri anak kain bersih atau tisu untuk menyeka tetesan darah.

l Bila perdarahan masih ada setelah lebih dari 30 menit, bawa anak ke RS dalam posisi penanganan diatas.

HASTO PRIANGGORO

MODEL: DEWI, YULIUS, TITANIA

FOTO: DANIEL SUPRIYONO/NOVA

LOKASI: TRAINING CENTER INTERNATIONAL SOS INDONESIA