Istana Pertama Buah Hati

By nova.id, Rabu, 21 November 2012 | 22:42 WIB
Istana Pertama Buah Hati (nova.id)

Istana Pertama Buah Hati (nova.id)
Istana Pertama Buah Hati (nova.id)

""

Terbayang, kan, sebuah ruangan yang kelak menjadi tempat tercurahnya kasih sayang dan penciptaan ikatan antara Anda dan Si Kecil? Meski tak harus mewah, namun aspek estetis dan fungsional tak dapat dianggap sepele. Mengingat Si Kecil belum dapat menyampaikan keluh kesahnya, maka Anda yang harus tanggap terhadap apa yang ia butuhkan.

Sisca Sada, Director Petite Elle - Kids Interior, menyebutkan bahwa kamar dapat membantu buah hati untuk tumbuh menjadi sosok yang mandiri. "Meski masih bayi, ia memerlukan suatu ruangan yang kelak dapat menjadi area privasinya. Di samping itu, jika ia terbiasa tidur sendiri sejak bayi, maka ia juga akan belajar untuk mandiri. Nah, pentingnya ruangan yang indah itu bertujuan agar dia merasa nyaman dan tenang di area pribadinya," papar Sisca.

Sementara jika Anda terbentur pada keterbatasan ruang, Sisca menyebutkan bahwa itu bukanlah masalah. "Karena yang terpenting, Si Bayi tetap memiliki baby box sehingga tidak tidur menyatu bersama orangtuanya. Pasalnya, kebiasaan tidur bersama bisa membuat proses tidur sendiri menjadi sulit karena sudah berada dalam area yang nyaman bersama orangtuanya," tambah Sisca.

Pilih yang Fungsional

Mengangan-angankan kamar ideal untuk buah hati, umumnya dapat mengalihkan perasaan gugup Sang Ibu ketika umur kelahiran sudah memasuki trimester ketiga. Maka menurut Sisca, idealnya, kamar bayi dipersiapkan sejak 2 - 3 bulan menjelang kelahiran buah hati.

"Terutama jika orangtua menginginkan furnitur dibuat secara customized sesuai dengan luas kamar, persiapan harus dilakukan jauh hari. Jangka waktu 2 - 3 bulan cukup untuk mengawasi penataan kamar," paparnya.

Lalu, interior apa saja yang sebaiknya ada di kamar bayi? Pertama, tentu saja baby box atau baby crib. Agar lebih efisien, Sisca menyarankan memilih tempat tidur yang agak besar agar dapat digunakan hingga anak besar. "Tinggal melepas bagian pagar saja," tambah Sisca.

Kedua, lemari pakaian. Mengingat bayi tidak memerlukan baju yang terlampau banyak, sebaiknya pilih lemari yang tidak terlalu besar agar kamar pun terasa lapang. Agar lebih hemat ruang dan fungsional, Anda dapat memilih baby tafel alias tempat mengganti baju atau popok bayi, yang memiliki banyak laci. Dengan demikian, baby tafel dapat juga digunakan sebagai lemari pakaian bayi.

"Ketiga, sofa menyusui. Namun sebenarnya ini bukan kebutuhan primer. Jika Anda memiliki sofa nyaman di rumah, tinggal pindahkan saja ke kamar bayi," tuturnya.

Sudut Aman