Untuk buah hati, aspek keamanan dan kenyamanan tentu sangat perlu diperhatikan. Sisca menghimbau para orangtua untuk tidak mudah tergiur dengan harga furnitur yang murah namun bahan bakunya tidak baik dan tidak aman.
"Untuk furnitur, pilih finishing duco atau melamik yang nontoxic sehingga tidak membahayakan kesehatan. Begitu pula jika Anda menggunakan cat water-based, pastikan cat benar-benar kering sebelum digunakan. Ini bertujuan untuk mencegah bau menyengat terhirup oleh bayi," papar Sisca.
Tak kalah penting, perhatikan juga aspek keamanan dengan meminimalkan sudut-sudut tajam yang dapat berisiko membahayakan Si Bayi. "Jika baby box terbuat dari kayu, sisi-sisinya harus dilapisi kain atau baby bumper," tukasnya.
Ergonomis Bagi Ibu
Selain itu, Sisca juga mengemukakan empat aspek yang harus diperhatikan dalam tata ruang kamar buah hati.
1. Skala ruangan
Meski dinamakan kamar bayi, bukan berarti segalanya dibuat mini dan sesuai dengan ukuran buah hati. Pasalnya, aktivitas yang terjadi di kamar bayi akan banyak melibatkan orang dewasa. Maka skala dan ukuran furnitur seperti jarak antar benda, ketinggian baby tafel, juga ukuran sofa, sebaiknya dibuat secara ergonomis untuk orang dewasa.
2. Warna dan corak
Mata bayi terhitung masih sensitif, sehingga warna lembut dan corak kecil akan memberikan kenyamanan dan rasa tenang untuk bayi dan orangtua yang merawatnya.
3. Pencahayaan
Secara tata letak, sebaiknya baby box tidak menghadap ke jendela karena akan cukup menggangu untuk bayi. "Jika terpaksa harus menghadap ke jendela, Anda wajib memberikan vitrase atau tirai," pungkas Sisca. Sementara pemasangan penerangan buatan, sebaiknya menggunakan lampu berfitur dimmer agar intensitas cahaya dapat diatur sesuai kebutuhan.
4. Sirkulasi Udara