Kecil-Kecil Hobi Mencuri

By nova.id, Kamis, 6 September 2012 | 23:27 WIB
Kecil Kecil Hobi Mencuri (nova.id)

Meminta maaf dan mengembalikan barang akan mengajarkan anak bahwa setiap perilaku memiliki konsekuensi. "Dengan begitu, anak akan berpikir sebelum melakukan hal serupa," lanjutnya. 

Nada Bicara 

Selama ini, menurut Jovita, pencurian oleh anak usia prasekolah dan sekolah diakibatkan oleh dua kutub. Entah karena orangtua terlalu otoriter atau keras, atau sebaliknya, orangtua tidak punya aturan. Penanganannya, jelas akan lebih baik jika dilakukan pada saat anak baru pertama kali mencuri.

Tetapi, jika anak sudah sering mencuri atau lebih dari tiga kali dan dalam rentang waktu berdekatan, orangtua harus lebih waspada. Lihat juga reaksi anak saat mencuri. Kalau setelah ditegur, anak mengaku salah dan mau mengembalikan, tidak ada yang perlu dicemaskan. Tapi, kalau anak malah ngotot dengan perilakunya dan tampak tidak merasa bersalah, bahkan memberikan alasan berupa pembenaran, orangtua harus waspada. 

Lihat juga barang yang diambil. Kalau anak mencuri hanya karena ia menginginkan barang tersebut, orangtua harus mengoreksi diri. Bisa jadi komunikasi orangtua dengan anak kurang bagus sehingga anak tidak berani meminta. Terkadang, nada bicara orangtua juga memengaruhi anak. Misalnya, ketika anak meminta pensil atau buku tulis baru, orangtua langsung menyambar dengan suara tinggi, "Kan, yang lama masih ada, beli melulu!"  Nada suara tinggi ini akan membuat anak takut meminta ke orangtuanya. Jika memang ini yang terjadi, orangtua harus mengubah gaya komunikasinya dengan anak. 

 Hasto Prianggoro