Indonesia Salah Satu dari 17 Negara dengan 3 Masalah Gizi Serius!

By nova.id, Rabu, 4 Maret 2015 | 23:31 WIB
Indonesia Salah Satu dari 17 Negara dengan 3 Masalah Gizi Serius (nova.id)

TabloidNova.com - Berdasarkan Global Nutrition Report 2014, Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara dengan tiga masalah gizi serius.

Yakni, masalah stunting atau tinggi badan menurut umur kurang, wasting atau berat badan menurut tinggi badan kurang, dan obesity atau kegemukan pada balita. Ketiga masalah gizi serius ini ditimbulkan oleh kekurangan asupan gizi (malnutrisi) pada usia dini.

Sementara berdasarkan Riser Dasar Kesehatan (Riskesdas) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan di tahun 2013, tingkat stunting masih tergolong tinggi di Indonesia, yakni sekitar 37,2 persen, dengan wilayah Indonesia Timur memiliki pervalensi yang lebih tinggi dibandingkan kondisi nasional.

Di sisi lain, dampak dari kekurangan gizi (malnutrisi) pada usia dini ini akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM) pada usia dewasa. Yaitu diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan stroke.

Tantangan malnutrisi di wilayah Indonesia Timur ini salah satunya terjadi di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dikenal memiliki kondisi tanah yang tidak subur dan sulit sumber air bersih.

Fakta yang didapat dari TTS, NTT, dengan melihat kondisi anak-anak yang mengalami malnutrisi adalah sebagai berikut: 6 dari 10 balita tumbuh pendek, 3 dari 10 balita memiliki berat badan kurang, 6 dari 10 balita menderita anemia gizi besi, 2 dari 5 wanita usia subur (WUS) memiliki berat badan kurang, dan 4 dari 10 ibu hamil menderita anemia gizi besi.

Tingkat kerawanan pangan di antara para kepala keluarga di TTS sangat tinggi, yakni di level 90 persen. Selain itu, tingkat keberagaman pangan di TTS juga sangat rendah, di mana mayoritas warganya kekurangan vitamin A.

Sementara itu, 85 persen dari total rumah tangga di TTS sangat bergantung pada sektor pertanian. Dampaknya, perilaku gizi dan perawatan anak atau pemberian makan bayi dan anak menjadi kurang optimal.

Untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat di TTS, NTT, diperlukan upaya bersama dalam pemberdayaan masyarakat guna menjawab tantangan yang cukup kompleks terkait masalah malnutrisi.

Salah satu program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap asupan nutrisi ini adalah RANTAI (Aksi Segera Inisiatif Gizi dan Pertanian). Program ini dilakukan oleh Mondelez Internasional (Indonesia) yang bermitra dengan Helen Keller International (HKI) Indonesia.

Tujuan program ini adalah untuk memproduksi pangan sepanjang tahun. Caranya melalui pemanfaatan pekarangan untuk ditanami sayuran dan buah kaya zat gizi mikro, beternak ayam dan ikan (lele) sebagai sumber protein hewani, disertai dengan penguatan pendidikan gizi pada masyarakat.

Intan Y. Septiani