Tabloidnova.com - Anak-anak yang mengendarai sepeda motor rentan menjadi sasaran pembegalan, apalagi jika mengendarainya di lingkungan yang sepi.
Kanit IV Jatanras Ditkrimum Polda Metro Jaya Komisaris Tahan Marpaung mengatakan, anak-anak yang berada dalam situasi seperti itu selanjutnya diikuti, dibuntuti, atau dipepet supaya berhenti. Belum lama ini, tepatnya Rabu (25/2/2015), Faisal dan Andika menjadi korban begal, dan kehilangan sepeda motor Yamaha Mio.
Awalnya, mereka pergi berboncengan dengan tujuan berkunjung ke rumah temannya. Namun, ketika mereka melewati Jalan Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, mereka dipepet oleh MD, MSS, dan Pencot.
Para begal tersebut kemudian meminta motor dengan paksa. Namun, Faisal menolak memberikan sepeda motornya. "Di situ pelaku mengeluarkan celurit dan mengalungkannya di leher korban. Korban pun akhirnya menyerahkan motornya," kata Tahan, Rabu (4/3/2015).
Selain sepeda motor, komplotan begal itu juga mengambil ponsel dengan merek Mito dan dompet berisi uang Rp 16.000. Kejadian itu pun dilaporkan oleh orangtua dari salah satu anak, Salamah Waymuli.
Dari penelusuran polisi, dua anggota komplotan tersebut telah ditangkap pada Minggu (1/3/2015). MD ditangkap pada pukul 00.30 WIB di Jalan Baru, Cilincing; sedangkan MSS pada pukul 02.30 WIB.
Sementara itu, polisi masih mengejar Pencot. Menurut pengakuan pelaku, tiap-tiap dari mereka memiliki peran yang berbeda-beda.
MD spesialis menodong. Lalu MSS mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion. Pencot yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) bertugas memepet sepeda motor.
Unoviana Kartika/Kompas.com
KOMENTAR