"Anna mengatakan, Boris ingin berjalan kaki. Ketika mereka berjalan berdua dan Anna menggenggam tangan Boris, tiba-tiba Anna mendengar beberapa orang bertepuk tangan. Selanjutnya, Boris yang berjalan di sampingnya menjadi lemah lalu terjatuh. Anna sangat ketakutan dan mulai menelepon polisi. Kemudian menelepon saya."
Di telepon, kata Inna, Anna berkata dengan nada panik dan menangis, "Mama, Boris telah dibunuh! Dia ditembak di punggungnya, dia jatuh ke tanah. Dia telah berbohong kepada saya, Mama.... " Kemudian Anna menutup teleponnya.
Selang beberapa lama, lanjut Inna, Anna kembali meneleponnya. "Dia bilang sedang berada di dalam mobil dan sedang ditanyai sejumlah orang. Sepanjang malam itu sampai jam 05.00 pagi Anna mengaku dibawa dari satu kantor polisi ke kantor polisi lain untuk memberikan kesaksiannya."
Sementara itu, pengacara keluarga Anna, Vadim Prokhorov, di Moskow mengatakan, sedang mengusahakan pembebasan model asal Ukraina yang disandera pasukan Rusia itu. "Dia sebenarnya sudah bisa kembali jika perlu, namun penyidik tampaknya masih belum ingin membiarkannya pergi," katanya.
"Sebagai saksi, Anna tak mungkin terhindari dari hal ini, artinya kebebasannya dalam bergerak tentu akan dibatasi. Tapi lebih baik dia jadi tahanan rumah saja, tak ditahan di tempat yang tak diketahui begini. Maka, kami berencana akan mengeluhkan hal ini ke Kantor Jaksa Agung dan ombudsman hak asasi manusia," lanjut Vadim.
Saat ini, apartemen Anna pun tampak dijaga ketat oleh sejumlah petugas. "Dua sampai empat orang telah berjaga-jaga di depan apartemennya," kata Vadim lagi.
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com
SUMBER: DAILY MAIL