9. MEMBEDONG TERLALU KUAT
Tujuan membedong selain untuk menjaga kehangatan tubuh bayi, juga agar bayi dapat tidur tenang karena sampai usia 6 bulan, bayi masih mengalami refleks kaget (MORO). Dengan dibedong, saat refleks MORO terjadi, bayi akan merasa seperti ada yang memeluk sehingga ia bisa tertidur kembali.
Jadi boleh saja membedong bayi baru lahir namun jangan terlampau kuat, cukup longgar saja. Bedong yang terlalu kencang malah akan memengaruhi peredaran darah bayi, membuatnya sesak napas, juga dapat membuat bayi tidak bebas bergerak sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Soal bedong yang dapat meluruskan kaki bayi, jelas tidak benar. Pada awal kelahiran, kaki bayi memang memiliki kecenderungan bengkok karena selama dalam kandungan ia harus melipat kakinya akibat keterbatasan ruang. Setelah lahir, kondisi kakinya yang bengkok ini akan lurus dengan sendirinya seiring pertambahan usia.
10. MELILITKAN GURITA TERLALU KENCANG
Anggapan bahwa pemakaian gurita dapat mengempiskan perut bayi yang tampak membuncit jelas salah. Buncit akan "menghilang" sen--diri dengan berjalannya waktu tanpa menggunakan gurita.
Namun pemakaian gurita untuk menghindari gesekan pada tali pusar yang belum terlepas, boleh-boleh saja, asalkan pakaikan dengan longgar. Seperti halnya bedong, pemakaian gurita yang terlalu kuat dapat membuat bayi merasa sesak karena ia masih bernapas menggunakan perut. Lilitan gurita yang terlalu kuat juga dapat menghambat pertumbuhan organ di sekitar rongga dada dan perut.
11. MEMBERIKAN PISANG DAN NASI
Memberikan pisang atau bahkan nasi pada bayi yang usianya kurang dari 6 bulan tidak dibenarkan. Sistem pencernaan bayi sebelum 6 bulan belumlah sempurna dan hanya mampu menerima asupan susu. Perlu diketahui, usus bayi baru lahir belum memiliki enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi. Akibatnya, pemberian pisang atau nasi yang terlalu dini bisa menyebabkan sumbatan pada usus atau diare yang berlebihan pada bayi.
Utami Sri Rahayu