Berawal dari Tali Sepatu

By nova.id, Senin, 20 Agustus 2012 | 00:00 WIB
Berawal dari Tali Sepatu (nova.id)

Reward merupakan satu hal yang penting dalam proses pelatihan kemandirian pada anak. Oleh karena itu, Reynitta tidak menyarankan punishment. "Sebaiknya, pelatihan ini didasari dengan sikap positif dan memberikan dukungan serta motivasi bagi anak untuk bisa meyakinkan dirinya sendiri bahwa anak mampu melakukan kegiatan atau tugas-tugas yang diinginkan secara mandiri," ujarnya.

Alih-alih menghukum, orangtua bisa melakukan pendekatan dengan menggunakan kata-kata seperti, "Kakak, kan, sudah besar, bukan anak kecil lagi...Kalau anak kecil masih harus dibantu, tapi lihat Mama dan Papa pakai baju sendiri (diberikan contoh bila memungkinkan), kan," jika anak tak mau mengganti bajunya.

Dalam melatih kemandirian anak, konsistensi juga tak kalah penting. Tujuannya supaya anak juga tidak bingung akan apa yang diajarkan. Pasalnya konsistensi pola latihan akan memengaruhi keberhasilan anak untuk mencapai tujuannya.

Latih Sesuai Usia

Yuk, latih anak agar mandiri sesuai usia 0 - 5 tahun secara bertahap seperti yang disampaikan Reynitta.

- Penuhi kebutuhan anak untuk mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman.

- Ajarkan anak yang mulai bisa merangkak agar berusaha menjangkau mainan. Kalau terlihat belum mampu, jangan terlalu lama membiarkannya supaya anak tak tertekan.

- Ajak anak mengamati benda dan keadaan di sekitarnya supaya tumbuh rasa familiar, rasa aman, rasa memiliki.

- Ketika anak sudah bisa duduk, ajarkan ia makan dengan anggota keluarga di kursi makan bayi (tentu dengan makanan bayi), sehingga anak bisa melihat dan diharapkan meniru cara orangtua makan sendiri.

- Latih anak yang lebih besar untuk memakai, melipat, melepaskan pakaian/celana sendiri dengan mencontohkannya terlebih dulu, lalu minta ia melakukannya sendiri.

- Kenalkan anak pada kerapihan dan kebersihan serta rutinitas yang diterapkan di dalam rumah supaya ia disiplin.

- Libatkan anak pada tugas-tugas sederhana agar ia merasa dipercaya dan memiliki perasaan mampu dalam mengerjakan tugas-tugas "orang dewasa".

- Latih anak bertanggung jawab terhadap barang yang dimiliki, misalnya dengan membereskan mainan-mainannya usai bermain.

- Berikan pilihan kepada anak agar anak agar ia bisa mengenali keinginannya dan belajar memutuskan sesuatu.

 Hasto Prianggoro