Namun jika aktivitas fisik itu dilakukan dengan tehnik yang salah, akan dapat mengganggu kesehatan tulang belakang.
Menurut dr Siti Annisa Nuhonni, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR), RSCM-FKUI, tulang belakang yang baik haruslah memiliki bentuk kurva yang normal. Sedangkan jika lengkungannya berlebihan mengarah ke belakang bisa dikatakan tidak normal atau biasa disebut kifosis.
"Kifosis merupakan salah satu penyebab dari osteoporosis yang lebih dikenal dengan istilah 'bungkuk'. Kondisi ini bisa meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan seringkali terjadi pada wanita dibandingkan pria," ujar Honni saat dijumpai di acara Kenali Kifosis, Kenali Penyebabnya: Osteoporosisyang diadakan Anlene dan Carrefour, Jakarta, Kamis (25/4).
Selain usia, banyak hal lain yang dapat menyebabkan kifosis. Beberapa di antaranya adalah:
- Penyakit degeneratif seperti arthritis.
- Masalah perkembangan. Contoh yang paling umum adalah penyakit Scheuermann.
- Osteoporosis dengan fraktur kompresi tulang belakang.
- Trauma pada tulang belakang.
- Melemahnya otot-otot ekstensor (otot punggung) torakal.
- Perubahan hormonal pada post-menopause dengan melemahnya penopang ligamen tulang belakang. Untuk mengetahui apakah Anda menderita kifosis atau tidak, kenalilah beberapa tanda dan gejalanya di bawah ini:
- Punuk di bagian punggung atau dikenal dengan istilah "hunchback".
Tanda ini paling sering ditemukan dan dapat dilihat langsung.
- Selain itu, tinggi tubuh semakin lama semakin pendek.
- Gejala lain, punggung terasa nyeri, muscle fatique, dan ada kekakuan pada punggung.
- Pada kebanyakan kasus gejala dirasakan konstan dan tidak progresif.
Sedangkan pada kondisi yang lebih berat, pasien biasanya merasakan gejala yang semakin lama semakin memburuk. Kondisi yang berat ini, kifosis biasanya ditandai dengan bertambahnya lengkuk derajat kifosis.
Adapun gejala-gejala neurologisnya sebagai berikut:
- Kelemahan pada anggota gerak
.- Gangguan sensasi anggota gerak.
- Hilangnya kontrol saat buang air kecil atau besar.
Dalam kondisi ini biasanya nyeri punggung yang dirasakan sudah bersifat akut atau kronis. Nyeri amat sangat yang mendadak ini sangat mendukung ke arah fraktur kompresi tulang belakang, terutama pada pasien yang telah didiagnosis mengalami osteoporosis.
Ester Sondang