Kecil-Kecil "Hobi" Begadang (1)

By nova.id, Jumat, 6 Juli 2012 | 10:20 WIB
Kecil Kecil Hobi Begadang 1 (nova.id)

3 Waktu tidur siang

Perhatikan, berapa jam ia tidur siang. Bila siang hari ia tidur 4 jam atau lebih, sangat mungkin ia akan tidur paling cepat pukul 22.00 malam. Semakin lama ia tidur siang, semakin malam ia akan tidur malam. Bila hal ini terjadi, cobalah untuk membangunkannya dengan lembut bila ia sudah tidur selama tiga jam. Setelah bangun, ajak ia bermain di tempat tidurnya. Baru setelah ia terbangun dengan penuh kesadaran (fully awake), ajak ia keluar kamar.

4 Separation anxiety

Beberapa balita mengalami rasa takut ditinggal orang terdekat (separation anxiety). Orang terdekat di hati balita biasanya adalah ibunya.

Ciri separation anxiety ringan adalah takut kehilangan ibunya bila ia tertidur. Sehingga ia berusaha sedemikian rupa agar terus bermain dan bersama ibunya ketika malam menjelang tidur. Nah, bila hal ini yang terjadi, perhatikan berapa lama ibu bermain intens bersama balita di siang hari tanpa diselingi memasak, memakai smartphone, menelepon atau nonton teve.

Separation anxiety juga bisa tetap muncul bila ibu ada di rumah tapi menyerahkan anak sepenuhnya pada pengasuh dan tanpa bermain bersama ibu. Apalagi kalau anak sering ditinggal pergi tanpa pamit alias dibohongi.

Banyak Ruginya

Kesimpulannya, tegas Ratih, tidur larut malam bagi balita tidak memiliki dampak baik. "Yang ada dampak buruk. Misalnya anak jadi kurang tidur. Beberapa balita tetap akan bangun pagi (antara pukul 05.00 - 06.00) walaupun tidur larut. Akibatnya, ia akan menjadi begitu rewel dan tidak nafsu makan," ujar Ratih.

Dampak lainnya, anak tidak sempat berjemur. Bila balita tidur larut dan bangun siang, maka ia tidak mendapat kesempatan berjemur. Padahal waktu berjemur yang baik adalah sebelum pukul 08.00. karena sinar matahari mengandung ultraviolet yang bagus untuk tulang.

Selain itu, tidur larut juga membuat proses regenerasi sel-sel tubuh jadi terhambat. Sebuah penelitian bahkan menyatakan tidur malam hari tidak sekadar memejamkan mata dan istirahat. Tidur malam hari justru waktu di mana sel-sel tubuh memperbaiki diri dan berkembang. Proses ini tidak terjadi di siang hari saat balita tidur siang. Padahal, proses regenerasi sel ini sangat penting bagi balita, karena mereka berada dalam masa pertumbuhan.

Selain itu, bila balita tidur larut malam, orang lain di sekeliling balita akan terganggu. Ini terjadi karena selain menjaga dan menemani balita, masih banyak pekerjaan lain yang harus diselesaikan. Di samping itu, orang dewasa harus tetap bangun pagi dan mengerjakan tugas hariannya. Sebut saja, ibu menjadi kurang istirahat (kurang tidur), pekerjaan rumah tangga bisa jadi terbengkalai, ayah dan ibu kekurangan waktu untuk berkomunikasi, ibu kurang waktu untuk menemani anak yang lain, dan sebagainya. 

Hasto Prianggoro / bersambung