Jika Anak Terlibat Konflik

By nova.id, Selasa, 26 Juni 2012 | 23:09 WIB
Jika Anak Terlibat Konflik (nova.id)

Jika Anak Terlibat Konflik (nova.id)

"Ilustrasi "

PENYEBAB

Perhatian. Anak-anak selalu bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua. Para orangtua yang selalu sibuk, memicu tuntutan yang kian tinggi akan pemenuhan kebutuhan perhatian.

Seperti ketika orang tua memiliki bayi, banyak hal berubah akibat kedatangan anggota keluarga baru. Perubahan ini sulit diterima anak-anak dimana dirinya adalah pusat perhatian sebelumnya.

Begitu pula ketika fokus orang tua berpindah pada anak lain yang sakit atau berkebutuhan khusus. Apapun alasannya, anak-anak tak suka diabaikan. Mereka dapat bertindak diluar aturan dan berbuat nakal demi mendapatkan perhatian yang mereka inginkan.

Perhatian tersendiriAnak-anak kerap membenci satu dengan lainnya karena merasa tidak mendapat cukup perhatian Anda. Apalagi jika Anda tak mampu mengalokasikan waktu khusus bagi mereka masing-masing.

Dan peluang pertengakaran kian terbuka lebar ketika anak mengetahui Anda pergi dengan saudaranya ke bioskop berdua saja. Jangan sepelekan, 10 hingga 15 menit perhatian yang Anda berikan pada yang lain, ini sama artinya Anda mengistimewakan anak yang lain.

Harus Berbagi Keluarga tak selalu memiliki kemampuan ekonomi dan sumber daya yang berlimpah. Mau tak mau, anak-anak harus belajar berbagi harta benda. Beberapa mainan atau barang favorit membuat anak bersikap keras terhadap yang lain. 

Kepribadian unikAnak sulung Anda mungkin adalah anak yang keras kepala, sedangkan si bungsu lebih tenang dan tertutup. Perbedaan temperamen juga berpeluang menyebabkan bentrokan. Begitu pula perbedaan gender. 

Isu KeadilanAnak-anak ibaratnya pengacara-pengacara kecil. Mereka selalu menuntut keadilan, kesetaraan dan berjuang atas keadilan menurut mereka.

Seorang adik dapat saja tidak terima dan melempar tantrum pada orang tua karena kakaknya mendapatkan sebuah hadiah. Seorang kakak bisa saja tidak terima harus mengalah dan selalu mengasuh adiknya. Merasa diperlakukan tak adil dan kecemburuan saudara dapat menyebabkan kebencian antar saudara. 

MENANGANIApa yang harus Anda lakukan ketika anak-anak bertengkar? Bahkan teriakannya membuat Anda gila. Asalkan tak ada anak-anak yang terluka, jangan mencoba untuk berada di tengah argumen. Cobalah untuk membiarkan anak-anak Anda menyelesaikan masalah mereka sendiri. Turut campur tidak akan mengajarkan anak-anak menangani konflik, dan bisa membuat seolah-olah Anda mendukung satu anak yang lain (terutama jika Anda selalu menghukum anak yang sama). Beberapa perbedaan perkelahian mudah dihadapo daripada yang lain. Ketika perkelahian antar saudara mencapai titik, di mana Anda tidak bisa lagi ikut campur, berikut adalah tips untuk menyelesaikan konflik:

Terpisah Bawa anak-anak keluar dari perkelahian dan biarkan mereka mendingin di kamar. Terkadang yang dibutuhkan adalah sedikit ruang dan waktu untuk berjauhan satu sama lain. 

Ajarkan negosiasi dan kompromi Ajarkan anak-anak bagaimana menyelesaikan perselisihan dengan negosiasi. Pertama, minta mereka untuk berhenti berteriak dan mulai berkomunikasi. Berikan setiap anak berkesempatan menyuarakan keinginannya. Dengarkan, tapi jangan menghakimi. Cobalah untuk mengklarifikasi masalah, misal dengan mengatakan "Kedengarannya kakak benar-benar marah sama David yang sudah mengambil video game favoritmu". Lalu mintalah anak-anak menemukan solusi bagi semua orang. 

Jika mereka tidak bisa memberi ide menyelesaikan masalah ini, perkenalkan solusi. Misalnya, jika anak-anak berebut mainan baru, Anda bisa memberi solusi jadwal untuk menetapkan kapan dan durasi bermain games. 

Tegakkan AturanPastikan semua anak-anak mematuhi aturan yang sama, seperti, tak boleh memukul, memanggil dengan julukan yang jelek, atau merusak properti masing-masing. Biarkan anak-anak mengatakan bagaimana aturan ditetapkan dan ditegakkan. Misal, mereka memutuskan hukuman memukul adalah kehilangan hak TV mereka semalam. 

Biarkan anak-anak memainkan peran dalam proses pengambilan keputusan dan buat mereka merasa seperti memiliki sedikit kontrol atas kehidupan mereka. Ketika anak-anak mengikuti aturan, puji mereka untuk itu. Jangan bermain favoritBahkan jika salah satu anak terus mendapatkan masalah sementara yang lainnya bak malaikat, jangan memihak atau membandingkan anak-anak Anda. Ini hanya akan membuat anak-anak saling membenci satu sama lain. 

Memberikan perlakuan istimewa pada salah satu anak dapat melukai hubungan antara Anda dan anak. 

Jangan membuat semuanya samaTidak kesetaraan sempurna dalam keluarga. Anak yang lebih tua pasti diizinkan melakukan beberapa hal yang adik-adiknya tidak bisa. Alih-alih memperlakukan anak secara sama, perlakukan anak sebagai individu yang unik dan khusus. 

Beri anak-anak hak atas prifasinyaBerbagi adalah penting, tetapi anak-anak juga tidak boleh dipaksa berbagi segalanya. Semua anak punya sesuatu yang istimewa dan itu adalah miliknya sendiri. 

Pertemuan keluarga Adakan acara bersama seluruh anggota keluarga sekali seminggu. Beri setiap anggota keluarga kesempatan untuk mengungkapkan keluhan, dan jangan lupa sertakan acara mencari solusi bersama. 

Berikan anak perhatian tersendiri Hal ini dapat menghabiskan waktu bagi masing-masing anak, apalagi jika Anda memiliki keluarga besar. Namun salah satu alasan mengapa saudara saling membenci satu sama lain karena mereka merasa tidak mendapatkan cukup perhatian Anda. 

Biarkan anak-anak tahu, Anda cukup menghargai setiap orang dengan memberi satu-satu waktu untuk setiap anak. Berikan hari-hari khusus, seperti, mengajak anak perempuanmu berbelanja atau anak lelakimu ke bioskop (hanya berdua). Atau sisihkan 10 sampai 15 menit waktu Anda setiap hari untuk mereka, ini juga bisa membuat anak merasa istimewa. Ketika Telah Diluar KendaliNormal bagi saudara untuk berkelahi dari waktu ke waktu. Namun ketika perkelahian mencapai titik dimana salah satu anak menjadi korban (fisik maupun emosional), semua perlu dihentikan. Memukul, menggigit, atau perilaku mengganggu lainnya adalah bentuk-bentuk kekerasan dalam persaudaraan. Anda perlu melangkah masuk di dalam perkelahian anak-anak.

Saat tak mampu menghentikan perkelahian, bicarakan dengan psikolog anak atau psikolog kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan segera.

Laili/ dari berbagai sumber