Awas Tanaman Obat Berbahaya (nova.id)
Ganja diperoleh dari tanaman Cannabis atau dikenal dengan sebutan marijuana, grass, pot, weed, tea. Tanaman ini tingginya mencapai 2 meter, berdaun menjari, bunganya kecil-kecil dalam dompolan di ujung ranting.
Tanaman ini biasanya dipotong, dikeringkan, dirajang kecil-kecil, dan digulung menjadi rokok. Ganja mengandung sejenis bahan kimia yang dapat memengaruhi konsentrasi dan ingatan.
Kandungan zat cannabinoids yang disebut Delta - 9 Tetrhydrocannabinol (THC) juga dianggap sebagai zat yang menimbulkan efek psikoaktif. Menurut Irwanto, penggunanya akan terasa rileks dan nyaman. "Penggunaan berlebihan akan memengaruhi koordinasi gerakan dan konsentrasi."
Awas Tanaman Obat Berbahaya (nova.id)
Awas Tanaman Obat Berbahaya (nova.id)
"Inilah tanamana Khat yang mengandung katinon. Banyak dijumpai di Cisarua Bogor. Tanaman ini dimusnahkan karena berbahaya. (Foto: Getty Images) "
Katinon merupakan zat yang terdapat pada daun tumbuhan Khat. Tumbuhan ini aslinya terdapat di Afrika dan Jazirah Arab serta mengandung zat stimulan. Zat ini dapat menyebabkan timbulnya kecanduan. Katinon dimasukkan ke dalam Narkotika golongan 1 karena adiksi bahayanya dapat merusak sistem saraf pusat (otak).
Di Indonesia, tanaman ini banyak dijumpai di Cisarua, Bogor, dan dikenal dengan nama Teh Arab. Bentuknya seperti daun sirih, memiliki tinggi rata-rata 1,4 meter - 3,1 meter, memiliki daun berwarna hijau dengan panjang 5 - 10 cm dan lebar 1 - 4 cm.
Opium
Opium atau candu berasal dari getah tanaman Papaver somniferum. Setelah diolah, tanaman ini akan menyerupai aspal lunak yang dinamakan candu mentah atau kasar. Tinggi tanaman ini hanya sekitar satu meter. Daunnya jorong dengan tepi bergerigi. Bunga opium bertangkai panjang dan keluar dari ujung ranting.
Jangan Tertipu
Lalu, bagaimana dengan obat-obat yang mengandung narkoba? Menurut Lula Kamal, spesialis adiksi dan ketergantungan narkoba, dunia kedokteran masih menggunakan obat-obat tersebut.
"Akan tetapi, kadang-kadang obat tersebut disalahgunakan untuk kepentingan lain. Misalnya, obat antidepresi, penenang, atau obat bius. Seharusnya dipakai untuk pengobatan malah dipakai untuk hal-hal lain."