Kelola Emosi di Bulan Suci

By nova.id, Kamis, 12 Juli 2012 | 05:09 WIB
Kelola Emosi di Bulan Suci (nova.id)

Kenali Duduk Perkara 

Lalu bagaimana meredakan emosi yang sempat terpancing? Pertama, coba tenangkan diri lalu cari inti permasalahan. Apa sebenarnya yang Anda rasakan? Apakah Anda kecewa karena pasangan tidak bisa ikut menemani berbelanja kebutuhan buka puasa? Kesal karena masakan selalu bersisa di piring Si Kecil? Atau, luapan amarah justru berasal dari luar rumah dan Si Dia tak dapat menenangkan hati Anda? Jika pangkalnya telah ditemui, amarah akan lebih mudah diatasi.

Selanjutnya, pikirkan cara apa yang akan diambil untuk dibicarakan pada suami. Apakah akan langsung dibahas atau menanti waktu usai buka puasa?

"Untuk hal ini, kenali dulu karakter dan kondisi pasangan. Jika emosinya cenderung naik-turun saat puasa atau ia kelelahan setelah aktivitas kantor, sebaiknya membahas permasalahan di malam hari saja," kata Widiawati. Biasanya setelah selesai makan, minum, dan beribadah, perasaan pun akan kembali nyaman dan kondusif. 

Sementara ketika eksekusi, pengendalian emosi pun menentukan apakah masalah akan tuntas atau justru berlarut-larut. "Jadi jaga nada bicara agar tetap rendah dan ekspresi muka tidak ditekuk. Bayangkan jika Anda tiba-tiba disapa dengan nada bicara tinggi, tentu tidak enak, kan? Pasangan justru akan bingung. Nah, yang paling penting adalah utamakan kejujuran tentang yang Anda rasakan," tambahnya. Percayalah, tidak memendam amarah akan membuat suasana hati Anda dan Si Dia lebih stabil.

Jangan Ragu Minta Maaf

Selain melatih pengendalian diri, bulan puasa juga momen yang pas untuk lebih tahu apa yang Si Dia suka dan apa yang tidak, lalu hindari hal yang tidak disukainya.

"Hal kecil seperti membahas topik yang tidak ia suka, mengungkit kesalahannya, sampai bagaimana Anda menyediakan menu buka puasa, bisa menjadi penyebab juga, lho. Ingat, di meja makan juga Anda harus 'mengolah' kebahagiaan dengan menyediakan menu yang disukai anggota keluarga," urai Widiawati.

Tapi, wajar saja jika sesekali emosi Anda meluap bak air bah. "Namun setelah Anda menyadari melakukan kesalahan, segeralah minta maaf, karena itu bagian dari ibadah pula," tambahnya.

ANNELIS BRILIAN