Si Upik Gemar Dandan

By nova.id, Jumat, 15 Juni 2012 | 23:12 WIB
Si Upik Gemar Dandan (nova.id)

Si Upik Gemar Dandan (nova.id)

"Foto: Getty Images "

Biasanya orangtua khawatir ketika anaknya mulai bersolek. Pasalnya, anak-anak cenderung lebih tertarik dengan produk kosmetik yang sedang tren atau banyak digunakan sebayanya. "Dalam situasi ini, orangtua hendaknya bersikap tidak melarang tetapi memberi pengertian dan memastikan bahwa anak hanya akan menggunakan kosmetik yang aman, seperlunya saja, dan sesuai usianya," urai dr. Ari Muhandari Ardhie, Sp.KK.

Kosmetik sendiri menurut peraturan Kementerian Kesehatan didefinisikan sebagai sediaan atau panduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi, agar tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.

Sehingga menurut Ari, semua produk, termasuk yang kita pakai saat mandi pun merupakan kosmetik. "Sudah jelas pula bahwa kulit harus dipelihara sejak lahir. Jadi kosmetik boleh dipakai sejak usia bayi, asal pilih produk sesuai usia dan fungsinya," tegas Ari. Yang terpenting, orangtua jangan sampai tergiur promosi iklan dan harus memperhatikan kandungan kosmetik serta keadaan kulit anak.

Nah, karena anak-anak sangat rentan terhadap alergi terhadap bahan kosmetik, baiknya orangtua melakukan tes sebelum membeli. "Coba di paha atau lengan sebelum dipakaikan ke wajah," ujar Ari. Tak kalah penting juga bacalah informasi pada label kosmetik dan pantau bahan-bahan di dalamnya.

Tabir Surya

Menurut Direktur Medik dan Keperawatan RS Anak dan Bunda Harapan Kita ini, perbedaan antara kosmetik dewasa dan kosmetik anak-anak hanya terletak pada bahannya. Rangkaian kosmetik yang diperbolehkan dipakai oleh anak-anak juga tak sebanyak yang digunakan orang dewasa. "Pada anak, yang jelas diperlukan adalah kosmetik pembersih atau toiletries dan kosmetik perawatan khususnya pelembap dan pelindung matahari agar kulit dan rambut terjaga kebersihan serta kelembapannya," ujar Ari.

Sunscreen atau tabir surya, misalnya, penting digunakan anak-anak agar kulitnya terlindungi dari terpaan sinar matahari. Selain itu sun screen akan menjauhkan anak dari penuaan dini dan kerusakan kulit Anak remaja (13 - 18 tahun), menurut situs kesehatan WebMD, disarankan memakai tabir surya SPF 30 secara rutin. Jangan lupa aplikasikan kembali tabir surya ketika anak-anak sudah cukup lama terpapar sinar matahari.

Orangtua juga harus teliti ketika memilih sabun karena busa dan gel pada sabun bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. "Jangan pernah membiarkan anak-anak menggunakan sabun mandi orang dewasa," tambahnya. Begitu juga dengan sampo, "Harus lembut dan tidak mengandung pewarna dan pengawet," ujar Ari. Jika rambut anak berkutu, hati-hati memilih sampo. Pastikan bahannya aman sebab FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat baru saja mengeluarkan larangan penggunaan sebuah merek sampo antikutu karena bisa merusak liver dan ginjal.

Rambu Kosmetik

"Ketika membeli kosmetik anak-anak, hindari produk yang mengandung pewarna sintetis dan abrasive seperti scrub karena untuk anak-anak, produk ini sama sekali tidak berguna," tegas Ari. Penggunaan scrub juga akan membuat jerawat semakin parah. Rambu lain saat memilih makeup adalah pastikan bahan di dalamnya bebas dari kandungan minyak, tidak menghalangi pori-pori, dan sesuai jenis kulit.

Sementara untuk lotion, Ari menyatakan bahwa lotion jenis milk lebih cepat diserap ke dalam kulit serta melembapkan kulit. "Krim akan diserap lebih lambat dan berfungsi sebagai penghalang pelindung antara kulit anak dan lingkungan," kata Ari.

Di antara jenis-jenis kosmetik, foundation dan concealer tidak disarankan oleh Ari. Pasalnya penggunaan foundation akan menyebabkan pori-pori tersumbat dan menimbulkan komedo serta jerawat. Tapi, anak-anak juga masih memiliki pilihan lain yaitu pelembap ringan berbahan dasar air dan bedak tabur. "Cukup ditekan-tekan dengan mengunakan puff," kata Ari.

Sesuai Tipe Kulit

Semula, saat anak-anak masih bayi, jenis kulitnya hanya satu. Beranjak remaja, jenis kulitnya berubah tergantung faktor genetik dan dapat dibedakan menjadi tipe kulit normal, kering, ataupun berminyak. Pemilik kulit normal yang umumnya memiliki kulit yang elastis dan sehat, perawatannya cukup beruntung karena tak memerlukan perawatan khusus.

 "Secara umum kulit akan lebih berminyak, sehingga kemungkinan mengalami masalah jerawat akan lebih besar," ujar Ari. Pada usia remaja pula, aktivitas pembentukan hormon meningkat dan kondisi kulit juga terpengaruh oleh siklus menstruasi. "Makanya sering timbul jerawat beberapa hari sebelum menstruasi," lanjut Ari. Perubahan ini juga bisa disebabkan faktor lingkungan yang memperkuat aktivitas kelenjar lemak, faktor heriditer, dan lain-lain. "Akibatnya, kulit muka dan rambut lebih berminyak, tampak mengilat, mudah kotor, dan berjerawat," jelas Ari.

Oleh karena itu, anak-anak usia remaja dengan kulit berminyak memerlukan perawatan yang tepat agar kondisi kulit agar tetap sehat dan berfungsi semestinya. Pertama, rutin membersihkan wajah dengan air hangat dan pembersih dengan bahan dasar air. Kedua, jika lakukan peeling untuk menghilangkan lapisan kotoran berlemak bersama sel-sel kulit yang mati atau yang terlepas dari permukaan. Ketiga, hindari pemakaian kosmetik berlemak seperti krim. "Kulit remaja menghasilkan lebih dari cukup minyak alamiah yang dapat berfungsi sebagai pelembab dan pelindung," jelas Ari.

Perawatan untuk kulit kering lain lagi yaitu menggunakan kosmetik berbahan dasar minyak. "Di samping sebagai pembersih, dapat pula berfungsi sebagai pelumas. Dianjurkan juga memakai pelembap yang dapat melindungi evaporasi air dari kulit," tambahnya.

Sebagai catatan, perawatan ini harus dimulai sedari dini dan teratur. Selain itu, orangtua harus menanamkan kebiasaan mencuci muka hingga bersih sebelum tidur dan mengganti kosmetik setahun sekali kepada anak-anaknya. Terakhir dan paling penting, Ari juga menekankan pentingnya diet berimbang, olahraga, dan istirahat cukup agar kulit tetap sehat. "Hindari juga kondisi bete dan stres," pungkasnya.

Astrid Isnawati