5 Penghalang di Ranjang

By nova.id, Minggu, 10 Juni 2012 | 23:45 WIB
5 Penghalang di Ranjang (nova.id)

5 Penghalang di Ranjang (nova.id)

"Foto: Getty Images "

Ketika aktivitas ranjang jauh dari harapan, kemesraan bersama pasangan pun terganggu. Jika dibiarkan berlarut-larut, bisa jadi muncul pemikiran bahwa ada yang salah pada suami atau istri Anda.

Menurut konsultan seks, Dr. Naek L Tobing, SpKJ., frekuensi ideal pasangan suami istri melakukan hubungan intim adalah sekali seminggu. "Jika terlalu sering kehilangan gairah juga tidak baik. Perlu diketahui, enam puluh persen orang yang kehilangan hasrat bercinta, disebabkan oleh penurunan libido," ujarnya.

Gangguan libido yang menyebabkan berkurangnya nafsu seksual bersama pasangan, dapat disebabkan faktor psikologis dan organik. Lain faktor tentu lain pula penanganannya. Kabar baiknya, Tobing mengatakan bahwa sebagian besar gangguan ini dapat diobati. Baik dengan mengonsumsi obat, berkonsultasi pada pakar, atau memperbaiki pola hidup. Apa saja yang menyebabkan menurunnya gairah seksual? Simak lima faktor berikut.

1 Kondisi Psikologis

Mayoritas perempuan yang mengalami gangguan gairah disebabkan oleh faktor psikologis. Misalnya stres karena pekerjaan, kelelahan mengasuh anak, atau menyelesaikan urusan lain yang menyita banyak waktu dan pikiran. Jika ini terjadi, otomatis produksi hormon menurun sehingga gairah seksual pun berkurang.

"Ia akan kehilangan hasrat, bisa juga ia ada hasrat namun sulit terangsang, atau kesulitan orgasme sehingga hasratnya turun sebelum ia mencapai puncak," papar Tobing.

Namun yang lebih kompleks adalah jika masalah berasal dari pasangan. Tobing menambahkan, masalah pada suami bisa berbentuk ereksi yang tidak sempurna atau ejakulasinya cepat. "Itu bisa berakhir pada kekecewaan dan keengganan untuk mengulangi aktivitas ranjang lagi. Apalagi jika suami ketahuan pernah selingkuh. Itu lebih sulit karena efeknya pada stres dan trauma," jelas penulis buku Problema Seks dalam Rumah Tangga ini.

Jika ini yang terjadi, pasangan suami istri harus menelusuri tujuan dari masing-masing pasangan. Apakah keduanya ingin memelihara hubungan dan berbaikan lagi? Jika keduanya memiliki keinginan, menurut Tobing, maka mengobatinya pun mudah. 

2 Efek Samping Penyakit

Penurunan kualitas bercinta juga bisa berasal dari kesehatan fisik atau disebut faktor kimia. Contohnya penderita penyakit gula darah, diabetes, impotensi, atau liver. "Itu bisa membuat nafsu turun juga. Jika liver terganggu, maka stamina menurun. Ketika hipertensi, ia akan meminum obat sangat banyak yang menyebabkan kepala pening dan penurunan gairah," kata Tobing.

Namun jika ketidakstabilan salah satu organ yang menyebabkan penyakit tersebut sudah diobati, gairah seksual pun dapat dibangkitkan lagi. "Setelah diobati penyakitnya, bisa ditumbuhkan kembali gairah seksual dengan memancing hormon," tambahnya.