5 Penghalang di Ranjang

By nova.id, Minggu, 10 Juni 2012 | 23:45 WIB
5 Penghalang di Ranjang (nova.id)

3 Gangguan Hormon

Hormon yang menjadi penentu gairah seks yaitu testosteron dan esterogen. Keduanya harus selalu diproduksi dengan baik dan seimbang. Pasalnya, hormon esterogen akan berpengaruh pada produksi cairan ketika bersenggama, sedangkan hormon testosteron berpengaruh pada sensitivitas organ menerima rangsang.

Keduanya membutuhkan satu sama lain untuk memperoleh pengalaman seksual yang baik. "Itu harus seimbang. Pada wanita sebetulnya jumlah yang dibutuhkan kecil, tapi jika ia stres, itu bisa turun jauh di bawah normal dan bisa berbahaya," ujar Tobing. Namun jika penurunan jumlah hanya sesekali dan tidak berlangsung lama, tentu masih termasuk pada kategori normal.

Selain itu, produksi hormon prolaktin yang berlebih sebelum waktunya pun dapat menjadi penyebab. Hormon prolaktin idealnya meningkat ketika perempuan sudah melahirkan. Sebaliknya, jika sebelum melahirkan ia malah memiliki banyak hormon prolaktin, gairah seksual pada perempuan bisa menurun. "Kelebihan hormon ini bukan genetik, tapi bawaan sejak lahir. Efeknya dapat sangat mengganggu aktivitas seksual karena menyebabkan seseorang sulit terangsang dan hilang keinginan untuk melakukan hubungan seks," tukas Tobing.

Selain menghilangkan gairah, hormon ini juga mengakibatkan seseorang sulit memiliki anak karena proses pematangan sel telur menjadi terganggu. Sayangnya, gangguan yang disebabkan oleh hormon ini termasuk sulit diobati. "Memang ada obat khususnya, namun pengobatannya lebih sulit dibanding alasan-alasan sekunder," tukasnya.

4 Pengalaman Traumatis

Penyebab hilangnya libido yang paling berat ada pada kategori life long. Dalam artian, seseorang tidak memiliki gairah seksual sejak lama atau bisa juga sejak lahir. "Dari awal dia memang tidak ada nafsu. Dia menikah hanya karena merasa sudah perlu untuk menikah. Akan tetapi hasrat seksual atau libidonya tetap tidak ada," papar pria yang berprofesi sebagai psikiater ini.

Pada umumnya, mereka yang masuk pada kategori ini mengalami trauma sejak kecil ketika hormon seksnya belum bekerja. "Misalnya jika di masa kecilnya ia sering disiksa, dipermainkan, atau mengalami pelecehan seksual, itu akan berbekas sampai seumur hidup." Namun kasus yang paling banyak terjadi adalah ketika sejak kecil ia menjadi saksi dari percekcokan orangtua.

Life long memang jarang terjadi dan jarang diungkap, sekaligus paling sulit untuk disembuhkan. Pasalnya jika saraf terlanjur rusak, lanjut Tobing, gangguan tidak akan bisa diperbaiki. "Ini sebagian besar terjadi pada perempuan. Mungkin karena perempuan memang dilahirkan lebih sensitif. Sementara pada laki-laki justru jarang terjadi," tukas sex educator ini.

5 Gaya Hidup

Alasan terakhir penyebab gangguan aktivitas bercinta pada suami istri adalah gaya hidup. "Contoh kasus, ketika istri hobi menonton film hingga pukul 02.00 pagi padahal suami sudah mengajaknya ke kamar dari pukul 22.00 malam. Istri terus menolak karena sedang asyik menonton, kemudian suami tidak senang. Akhirnya ia memuaskan diri sendiri dan rutinitas seksual menjadi berantakan," papar Tobing.

Gangguan juga bisa disebabkan kebiasaan salah satu pasangan mengonsumsi obat-obatan terlarang atau merokok. Tobing menjelaskan, kebiasaan merokok pada laki-laki dapat menyebabkan libido menurun. "Laki-laki membutuhkan kondisi tubuh yang sangat prima, sementara rokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan ereksi menjadi telat," tambahnya.

ANNELIS BRILIAN