Berdamai Dengan Ibu Mertua

By nova.id, Selasa, 29 Mei 2012 | 23:27 WIB
Berdamai Dengan Ibu Mertua (nova.id)

Membangun hubungan dengan Ibu mertua mungkin tak sebaik dengan ibu sendiri.  Perbedaan sering membuat ibu mertua menjadi berseberangan. Bagaimana mengatasinya?

1.   Lepaskan diri secara emosional

Jangan terlalu berpikir ibu mertua adalah ibu yang lain. Sementara waktu anggaplah sebagai kenalan biasa. Panggillah ibu mertua Anda dengan namanya secara sopan, lihat bagaimana reaksinya.

2.   Pahami masalah utama

Banyak alasan mengapa ibu mertua sulit menerima Anda sebagai menantu. Bisa jadi karena beliau merasa jadi kurang penting di mata anaknya. Pahamilah alasan-alasan dibalik perilaku yang ditunjukkan ibu mertua, dibanding menganggapnya secara personal.

3.   Beri jarak secara fisik

Anda mungkin perlu membatasi partisipasi dalam setiap acara keluarga pasangan, sementara waktu. Kendati demikian, Anda juga tak harus menjauhkan pasangan dari keluarganya. Anda bisa membatasi kehadiran bersama,selama masih bisa dipahami pasangan.

4.   Jangan terlalu berharap dia akan berubah

Jika Ibu mertua mengkritik, meremehkan hal-hal yang Anda katakan, dan membicarakan keburukan Anda kepada saudara-saudara pasangan, jangan bertindak gegabah. Ingatlah agar tetap menjaga jarak, bahkan ketika beliau sedang bersikap baik. Coba melihat pada perempuan lain yang dapat menjadi teladan, mentor, role model, dan sumber kebaikan. Anda mungkin perlu mencatatnya sebagai factor positif dalam hidup.

5.   Kenali beberapa penyebab ketidak harmonisan

Setelah cukup memberi jarak, coba visualisasikan apa yang telah terjadi. Apa yang dilakukan dan dikatakan ibu mertua, yang membuat Anda emosi. Setelah pemicu dikenali, Anda harus dapat mengendalikan diri  saat hal tersebut terulang.

6.   Jangan memancing emosi

Jika konflik sulit dihindari, cobalah merespon dengan jujur. Jujur bukan berarti kasar. Namun tetaplah tanamkan, jika Anda berhak mengungkapkan apa yang ada dalam benak. Tak perlu takut, jujur saja!

7.   Lucuti rasa bersalah yang kerap dijadikan senjata

Bisa jadi ibu mertua menjadikan rasa bersalah Anda sebagai senjata memenangkan peperangan. Cobalah balik kesadaran dengan menanyakan "Ibu tidak berusaha membuat saya merasa bersalah kan?". Coba untuk tidak terjerumus dalam taktik manipulatifnya. Jika Anda telah dapat mengatasi ketidakberdayaan, cobalah menyanjung ibu mertua di hadapan orang lain. Atau, tunjukkan bagaimana penting nilai sang Ibu mertua di mata keluarga kecil Anda.

8.   Pikirkan pasangan dan anak-anak

Saat hubungan dengan Ibu mertua  keruh, pikirkan hubungan anak-anak dengan Ibu mertua di masa depan. Anda tak ingin merusak hubungan sang Ibu mertua dengan mereka, bukan? Kadang kala, Anda harus pandai memadamkan emosi demi orang-orang yang dicintai. Tak ada salahnya, Anda mencoba melupakan dan berlaku baik demi mereka.

Laili/ dari berbagai sumber