Dana untuk Keluarga Kecilku

By nova.id, Sabtu, 17 Maret 2012 | 23:30 WIB
Dana untuk Keluarga Kecilku (nova.id)

Bu Teja yang baik,

Saya Syaura (32), menikah dan memiliki seorang putri (3) serta tinggal di rumah orangtua saya. Penghasilan saya Rp 4 juta, namun saya tidak tahu berapa penghasilan suami. Tapi, setiap bulan suami memberi nafkah Rp 3 juta. Ini digunakan untuk membiayai keperluan rumah tangga, tapi tidak termasuk cicilan mobil dan asuransi. Karena keduanya sebagian besar ditanggung suami. Saya juga menyisihkan penghasilan sebesar Rp 1,5 juta per bulan untuk menambah kebutuhan rumah. Saat ini investasi saya adalah emas sebanyak 35 gram dan unit link. Pertanyaan saya, berapa banyak dana darurat yang harus saya kumpulkan bersama suami. Lalu apakah investasi yang saya pilih sudah cocok dengan tujuan saya yaitu untuk pendidikan anak?

Syaura - Bintaro

Dear Syaura,

Dana darurat sangat disarankan untuk dimiliki keluarga. Sayangnya, banyak sekali keluarga yang belum memilikinya, bahkan belum menyadari pentingnya dana darurat bagi keuangan keluarga. Sehingga saat Syaura menanyakan mengenai besarnya dana darurat yang perlu dimiliki, saya sangat senang sekali dan berharap penjelasan saya dapat membantu Syaura.

Besarnya dana darurat ditentukan dari kebutuhan biaya keluarga setiap bulannya. Pada umumnya, besarnya dana darurat adalah antara 3-12 x biaya bulanan. Adapun, besarnya kebutuhan dana darurat adalah sebagai berikut:

Single: 3 x biaya bulanan

Keluarga tanpa anak: 6 x biaya bulanan

Keluarga dengan 1 anak: 9 x biaya bulanan

Keluarga dengan 2 anak atau lebih: 12 x biaya bulanan

Berarti untuk keluarga Syaura, dana darurat yang dibutuhkan adalah 9 x biaya bulanan.

Nah, langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menghitung besarnya kebutuhan dana darurat adalah dengan mengetahui berapa biaya kebutuhan keluarga setiap bulannya. Dari apa yang Syaura sampaikan, saya mencoba menghitung perkiraan biaya bulanan sebagai berikut:

Dari suami: Rp 3 juta

Dari Syaura: Rp 1,5 juta

Cicilan Mobil*: Rp 2,5 juta

Asuransi*: Rp 1 juta

Total biaya bulanan: Rp 8 juta

Kebutuhan Dana Darurat:

9 x biaya bulanan: 9 x Rp 8 juta = Rp 72 juta

*) asumsi

Alangkah lebih baik apabila Syaura bisa bertanya pada suami, berapa besarnya cicilan mobil dan asuransi per bulan agar dana darurat yang dibutuhkan keluarga bisa diketahui dengan pasti. Jadi, bila terjadi salah satu kondisi darurat dalam keluarga, misalnya suami berhenti kerja, maka cicilan mobil dan asuransi tetap dapat dibayar.

Kembali kepada kebutuhan keluarga Syaura untuk dana darurat sebesar Rp 72 juta, maka bagaimana dana ini bisa terpenuhi? Syaura saat ini memiliki emas sebanyak 35 gram. Dengan asumsi harga emas saat ini sebesar Rp 500 ribu per gram, maka nilai emas yang dimiliki adalah sebesar Rp 17,5 juta. Nah, memang sebaiknya keluarga Syaura memiliki dana darurat sebesar 9 kali lipat biaya bulanan. Akan tetapi Syaura dapat memenuhi dulu kebutuhan minimal dana darurat yaitu sebesar 3 kali biaya bulanan yaitu Rp 24 juta. Dengan kebutuhan minimal Rp 24 juta, maka kekurangan dana darurat setelah ditambah nilai emas yang dimiliki adalah sebesar Rp 6,5 juta. Kekurangan dana ini dapat dipenuhi dari tabungan bulanan atau bonus tahunan.

Selanjutnya, bila minimal dana darurat tersebut telah tercukupi, maka sebaiknya Syaura tetap menambah dana darurat yang dimiliki. Penambahan dana darurat bisa dialokasikan dari tabungan bulanan atau bisa juga ditambahkan dari bonus tahunan yang biasanya didapatkan. Tetapkan besarnya tabungan bulanan yang dialokasikan untuk dana darurat, misalnya Rp 500 ribu atau Rp 1 juta setiap bulannya. Dengan cara seperti ini, maka dana darurat yang dimiliki akan terus bertambah dan keuangan keluarga bisa semakin kuat.

Bicara mengenai dana pendidikan anak, ini merupakan tujuan yang selalu dimiliki oleh sebuah keluarga yang telah memiliki anak. Setiap orangtua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Dengan menyiapkan dana pendidikan, maka kita sebagai orangtua dapat memilih sekolah yang terbaik dan sesuai dengan kondisi keuangan keluarga.

Oleh karena itu, salah satu langkah dalam membuat rencana dana pendidikan anak adalah menentukan sekolah yang akan dituju. Cari tahu berapa biaya uang pangkal, biaya bulanan, biaya tahunan, serta biaya-biaya lain. Mulai dari tingkat pendidikan awal sampai sekolah tertinggi yang kita inginkan untuk anak, misalnya sampai S2. Buatlah asumsi kenaikan biaya sekolah per tahun dan perkiraan biaya nantinya.

Bagaimana Syaura bisa mencapai dana pendidikan tersebut? Emas yang dimiliki oleh Syaura telah kita alokasikan untuk dana darurat. Sehingga dana yang dimiliki Syaura yang dapat dialokasikan untuk dana pendidikan adalah yang terdapat pada unit link. Untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan oleh Syaura untuk dana pendidikan anak sudah tepat atau belum, maka cobalah cek ilustrasi yang dibuat dalam unit link tersebut. Apakah rencana pencapaian sesuai dengan kebutuhan nantinya?

Perlu diketahui, unit link adalah gabungan antara produk asuransi dan investasi. Apabila kita menggunakan unit link untuk mencapai salah satu tujuan keuangan, maka coba perhatikan berapa dana yang kita investasikan, dan apakah target dana tersebut sesuai dengan tujuan keuangan yang kita capai.

Sebagai informasi, ada berbagai produk investasi yang juga bisa digunakan untuk merencanakan dana pendidikan anak, antara lain Obligasi Retail Indonesia (ORI) dan reksadana. Selamat merencanakan keuangan keluarga, Syaura.