Seperti yang telah diketahui, hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon pertumbuhan adalah hormon yang berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ, serta memengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh.
DAPAT DIOBATI Hingga saat ini, belum ada penjelasan pasti mengapa seseorang bisa mengalami kekurangan kadar hormon pada tubuhnya, namun menurut Endang, semua ini bisa diakali dengan memberikan asupan gizi yang cukup.
"Makanan yang sehat itu bagus semua untuk pertumbuhan." Namun, jika hasil tes hormon menunjukkan sang anak kekurangan jenis-jenis hormon tadi, jangan dulu berkecil hati. Pasalnya kekurangan hormon ini bisa diobati, kok. Nantinya, menurut Endang, hormon yang kurang tadi dapat diobati dengan menyuntikkan hormon yang sesuai dengan kekurangannya.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan sang anak yang pertumbuhannya diduga tak normal? "Secepatnya. Sebenarnya paling bagus adalah sebelum anak mengalami pubertas," tegas Endang. Hal ini dikarenakan hormon seks yang mengatur pubertas dapat menghambat hormon pertumbuhan. "Pokoknya, jangan sampai terlambat. Karena, nanti sayang jika diobati tapi terhambat oleh hormon seks tadi."
Jangka waktu pengobatan pun sangat bervariasi, tergantung pada hasil tes bone age hasil pemeriksaan hormon. Misalnya jika anak berusia 8 tahun, tapi tulangnya baru berusia 5 tahun, itu artinya pengobatan harus dilakukan. "Dosis suntik hormonnya ditentukan lewat tinggi, berat badan, dan luas permukaan tubuhnya," jelas Endang. Selanjutnya, orangtua dan dokter tinggal menentukan berapa kali penyuntikan hormon dilakukan. "Idealnya disuntikan setiap hari."
Mengenai biaya, tes bone age ini memang tidak main-main. Sebagai perkiraan, biaya untuk sekali suntik hormon bisa mencapai 500 ribu rupiah. Namun, Endang mengingatkan, jangan sampai orangtua terpaku dengan masalah hormon ini jika pertumbuhan anak terhambat.