1. Hitung sampai 10
Cara ini bukan hanya milik anak-anak, lho. Sebelum bereaksi atas situasi yang emosional, ambil napas dalam-dalam sambil berhitung sampai 10. Bersikap tenang bisa menurunkan emosi Anda. Bila perlu, menjauhlah dari situasi atau orang yang bersangkutan sampai kemarahan Anda hilang atau berkurang.
2. Ekspresikan
Setelah bisa berpikir jernih, ekspresikan frustrasi Anda dalam bentuk yang tegas tapi tidak frontal. Kemukakan apa yang menjadi ganjalan dan kebutuhan Anda, tanpa menyakiti hati orang lain atau berusaha mengaturnya.
3. Olahraga
Aktivitas yang menguras tenaga bisa jadi pelampiasan emosi, terutama bila Anda sudah nyaris "meledak". Bila merasa kemarahan Anda makin meningkat, berolahragalah, misalnya dengan berjalan kaki, lari, atau kegiatan favorit Anda yang menguras fisik. Aktivitas fisik bisa menstimulasi zat-zat kimia dalam otak yang membuat Anda lebih bahagia dan rileks dibanding sebelum melakukan kegiatan tersebut.
4. Pikir dahulu
Dalam situasi panas, mudah sekali mengucapkan kata-kata yang kelak akan Anda sesali. Sebaiknya, ambil waktu sejenak untuk mengumpulkan semua pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu. Biarkan orang lain juga melakukan hal yang sama saat itu.
5. Cari solusi
Daripada memfokuskan pikiran pada hal-hal yang membuat Anda marah, lebih baik cari solusinya. Bila kamar anak yang berantakan membuat Anda pusing, tutup pintunya sejenak. Jika pasangan selalu terlambat pulang saat jam makan malam, undurkan jam makan Anda berdua, atau Anda bisa santap malam sendirian beberapa kali seminggu. Selalu ingatkan diri Anda, bahwa marah tidak bisa memperbaiki masalah. Sebaliknya, justru memperburuk.
6. Gunakan pernyataan "Saya"