Untuk menghindari mengkritik atau menyalahkan orang lain, yang justru meningkatkan emosi, gunakan kata "Saya" untuk menentukan masalah. Berusahalah untuk tetap menghargai lawan Anda dan katakan secara detil. Misalnya, daripada mengatakan pasangan tidak pernah membantu mencuci piring, katakan padanya, "Saya kecewa kamu selalu meninggalkan meja tanpa menawarkan bantuan untuk membantu mencuci piring."
7. Jangan menyimpan dendam
Memaafkan adalah cara yang efektif. Bila Anda membiarkan kemarahan dan perasaan negatif lainnya menggerogoti hal positif dari diri Anda, bukan tak mungkin hal itu akan menenggelamkan Anda dalam pikiran buruk Anda sendiri. Namun, bila Anda bisa memaafkan orang yang membuat Anda marah, ini bisa jadi pelajaran bagi Anda berdua. Ingat, tidak mungkin mengharapkan orang lain akan selalu bersikap seperti kemauan Anda setiap saat.
8. Gunakan humor
Berusaha membuat suasana kembali segar dengan humor bisa mengurangi ketegangan. Jangan gunakan kata-kata sarkasm, karena ini justru akan memperburuk masalah.
9. Tenangkan diri
Saat emosi muncul, cobalah untuk melakukan gerakan relaksasi. Ambil napas dalam, bayangkan pemandangan yang indah, atau ulangi terus kalimat yang menenangkan diri. Bisa juga dengan mendengarkan musik, menulis, atau melakukan yoga. Apa pun bisa Anda lakukan asal membuat Anda tenang.
10. Cari bantuan
Belajar mengendalikan emosi adalah tantangan tersendiri bagi setiap orang. Bila emosi Anda tampaknya sudah di luar kendali, membuat Anda menyakiti orang lain atau membuat Anda menyesal, carilah bantuan. Bila perlu, datanglah pada konselor atau tenaga profesional, yang bisa membantu Anda mencari pokok permasalahan sekaligus solusinya. Bisa juga, Anda meminta bantuan pada teman atau keluarga.
Hasuna