Pasangan Seprofesi: Saling Dukung Atau Bersaing

By nova.id, Selasa, 10 Januari 2012 | 23:18 WIB
Pasangan Seprofesi Saling Dukung Atau Bersaing (nova.id)

Cara ini sangat baik untuk mengembangkan usaha, karena dengan begitu masing-masing pasangan memiliki kesempatan sama. Tidak ada yang saling menjatuhkan, dan mereka bisa berkembang sesuai bakat dan kemampuannya sendiri.

Cara lain, menjalankan usaha bersama. Misal, jika sama-sama berprofesi dokter, buatlah klinik bersama. Atur jadwal praktek; suami praktek pagi, sementara sang istri dapat giliran siang.

Juga penting diperhatikan, tak semua persaingan suami istri membawa "penyakit". Jika tetap dilakukan dengan cara wajar, hal itu malah akan berdampak baik pada pengembangan usaha masing-masing. Persaingan dikatakan sehat jika mereka mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk pengembangan usaha masing-masing, selain terlibat aktif membantu satu sama lain. Tidak ada yang saling menjatuhkan. Masing-masing bangga dengan prestasi dan kerja kerasnya.

"Jika usaha atau profesi suami/istri lebih maju, maka pasangannya akan termotivasi bekerja lebih keras lagi. Ada, lo, dua psikolog ternama yang merupakan pasangan suami-istri, keduanya bisa terkenal dengan ciri khas masing-masing."

Selain itu, perlu diingat, tidak ada profesi dan usaha tertentu yang rawan pertikaian. Semua profesi dan usaha sebenarnya aman dijalani dan ditekuni, asalkan masing-masing pasangan memiliki kelapangan hati dan mau mengembangkan sikap pengertian. "Selain itu," ungkap Nina, "tidak mesti pasangan berprofesi sama akan mengalami pertikaian, sebab segala sesuatunya tergantung pada pribadi dan karakter masing-masing."

TIPS MENGHINDARI PERCEKCOKAN

1. Jangan sekali-kali melemparkan ledekan kepada pasangan. Hal ini berlaku, baik bagi suami maupun istri. Misal, suami yang dokter berkata pada istrinya. "Wah, tadi klinikku banyak diserbu pasien. Coba klinik Mama, dibuka atau ditutup sama saja, enggak ada pasien yang datang." Kata-kata ini jelas akan memicu persaingan dan ketegangan. Jadi, hati-hati jika mengungkapkan keberhasilan usaha atau karier, jangan sampai pasangan merasa terpinggirkan. Justru usahakan pasangan ikut menikmati keberhasilan Anda.

2. Buatlah sinergi, dengan memberikan bantuan kepada pasangan agar usahanya bisa maju dan berkembang.

3. Saling memotivasi dan menghargai. Jika pasangan terlihat loyo karena usahanya menurun, beri motivasi. Hargai kerja kerasnya hingga semangatnya bangkit kembali. Posisikan dia bukan sebagai saingan, melainkan teman satu tim yang bahu-membahu menjalankan usaha.

4. Hindari sikap egois yang ditandai dengan keengganan membantu dan bersikap masa bodoh terhadap kesulitan pasangan. Jangan jadikan diri Anda seolah-olah paling berharga dan paling berperan dalam keluarga. Hal ini secara tidak langsung mengecilkan peran pasangan.

5. Berkomunikasi dan bersikaplah terbuka. Luangkan waktu untuk berbicara tentang usaha dan karier yang sedang dijalani dari hati ke hati.  

Saeful