Mitos-mitos Perawatan Bayi

By nova.id, Rabu, 16 November 2011 | 23:02 WIB
Mitos mitos Perawatan Bayi (nova.id)

Kendati sering bikin geli, banyak juga, lo, yang mengikuti "anjuran" mitos-mitos.

Cukup banyak, kan, mitos seputar perawatan bayi yang kita dengar? Entah itu warisan dari orang tua maupun dari teman. Tapi, apa, sih, tanggapan medis soal mitos-mitos perawatan bayi ini. Yuk, kita ikuti pemaparan dr. Fajar Subroto, Sp.A dari Klinik Anakku Cinere, Depok.

1. CABE UNTUK LESUNG PIPIT

Tak sedikit orang tua yang menginginkan anaknya memiliki lesung pipit. Apalagi kalau anaknya perempuan. Nah, agar anak punya lesung pipit yang menarik, konon, pada saat bayi, pipi si kecil harus ditekan sebentar atau dicolek dengan cabe rawit yang masih utuh.

Padahal, terjadi tidaknya lesung pipit bukan disebabkan oleh "colekan" si cabe, melainkan ditentukan oleh bagaimana susunan otot-otot di daerah wajah, khususnya pipi. "Wajah seseorang memiliki banyak sekali otot, yang akan berkontraksi kala kita berekspresi atau membuka mulut. Nah, pada orang tertentu dan pada gerakan tertentu, susunan otot tersebut bisa saja membentuk lekukan, sehingga terjadi lesung pipit."

2. BULU MATA DIGUNTING AGAR LENTIK

Konon, agar bulu mata anak, khususnya anak perempuan, menjadi lentik, maka harus sering dipotong sedikit-sedikit kala masih kecil. Padahal, dalam kenyataannya memotong bulu mata malah mengurangi kemampuan bulu mata untuk melindungi matanya terhadap benda asing yang mengarah ke matanya. Dengan dipotongnya bulu mata, mau tak mau, "perisai" dari mata akan semakin pendek, sehingga jadi kurang fungsi protektifnya. Sedangkan untuk bisa jadi panjang dan lentik atau tidak, sebenarnya lebih ditentukan oleh unsur bawaan. Justru jika dipotong, bulu mata akan menjadi lebih kaku dari sebelumnya.

3. HIDUNG DITARIK-TARIK AGAR MANCUNG

Kerap dijumpai orang tua yang ingin anaknya berhidung mancung, maka pangkal hidung si kecil setiap kali ditarik-tarik oleh ibunya. Sebenarnya, mancung tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bagaimana bentuk tulang hidungnya, dan ini sifatnya bawaan. "Jadi, walau hidungnya sering ditarik-tarik, tapi kalau memang dalam garis keturunannya tak ada unsur hidung yang mancung, ya, tak akan jadi mancung."

4. INJAK EMBUN PAGI AGAR JADI TINGGI

Rasanya tak ada orang tua yang tidak menginginkan anaknya memiliki tinggi yang cukup, apalagi kalau anaknya laki-laki. Menurut mitos yang beredar, agar anak tumbuh tinggi, maka setiap pagi harus diajak berjalan-jalan menginjak embun. Makin banyak dan makin sering embun pagi diinjak, akan makin besar kemungkinannya untuk menjadi tinggi nantinya.

Mitos ini jelas tidak benar, tapi ada juga unsur manfaatnya, lo! "Mengajak anak jalan di pagi hari cukup bermanfaat karena udara pagi yang masih segar dan sinar matahari pagi membantu metabolisme tubuh menjadi lebih baik." Seperti diketahui, sinar matahari pagi baik untuk metabolisme vitamin D, yang berguna bagi pertumbuhan tulang. Namun, tak bisa untuk meninggikan badan anak. Sebab, tinggi seseorang ditentukan oleh faktor genetik, hormonal, dan nutrisi. "Bila orang tuanya memang tinggi, maka besar kemungkinan anak juga akan tinggi. Selain itu, faktor hormon pertumbuhan dan kecukupan gizinya pun cukup menentukan."