Kiat Mempermudah Saat Peralihan

By nova.id, Senin, 14 November 2011 | 00:01 WIB
Kiat Mempermudah Saat Peralihan (nova.id)

Sementara dari sudut pandang psikologis, menyapih sudah bisa dilakukan di usia 1-2 tahun. Pertimbangannya, anak yang masih kecil akan lebih mudah disapih karena penyesuaian dirinya lebih lentur.

Begitu juga dari segi medis, karena anak di atas usia 1 tahun, kebutuhan gizinya kian meningkat. Jika anak yang sedang tumbuh pesat hanya minum ASI, bisa-bisa ia terkena anemia karena tak mendapat asupan gizi yang cukup dan beragam.

Namun amat disarankan untuk tidak menyapih ketika si kecil sedang tak enak badan atau begitu adik bayinya lahir. Dalam diri anak akan muncul kecemburuan atau perasaan tersisih/ditolak.

Kiat:

* Jangan lakukan secara drastis. Entah dengan memisahkan ruang tidur si kecil maupun mengoleskan brotowali atau cairan pahit apa pun pada puting ibu, hingga si kecil tak mau lagi menyusu. Ini tak efektif bahkan besar kemungkinan hanya membuat anak syok dan hatinya terluka.

* Cara bertahap lebih disarankan karena baik untuk anak. Ibu pun tak akan merasa tersiksa oleh masalah ASI yang mungkin masih berlimpah. Jika dilakukan secara bertahap, jumlah ASI yang diproduksi pun akan menyesuaikan diri lalu akan habis sendiri seiring berjalannya waktu.

* Kurangi frekuensi menyusui dari hari ke hari. Semisal, tindakan jadwal tengah hari karena pagi hari biasanya payudara masih penuh, sementara malam hari biasanya si kecil sangat doyan menyusu. Ganti ASI yang dihentikan tadi dengan susu dalam cangkir. Jika rutinitas baru ini sukses, kurangi lagi frekuensinya, demikian seterusnya.

* Agar di siang hari si kecil tak ingat ASI, sibukkan ia dengan berbagai permainan. Bila capek main, diharapkan tidurnya lebih cepat dan lebih gampang, hingga tak perlu bergantung pada rutinitas menyusu. Menjelang tidur, agar perhatiannya bisa dialihkan dari kebutuhan menyusu, acara mendongeng bisa dicoba.

Berhenti Ngompol

Saat Tepat:

Anak batita ngompol sebenarnya wajar. Para pakar umumnya memberi toleransi hingga usia anak mencapai 4 tahun.

Kiat:

* Ajak anak BAK sebelum tidur. Setelah makan malam pun sebaiknya anak jangan banyak minum, terutama minuman yang dapat merangsang ke belakang. Teh manis, contohnya.

* Amati pola berkemih anak. Kapan ia mengompol dan berapa kali dalam semalam. Buat catatan "jadwalnya", sehingga orang tua bisa bangun lebih dulu sebelum jam tersebut. Kalau dirasa sulit, setel jam weker.

* Kalau dari jadwal tadi kita tahu 3 jam setelah tidur kasurnya basah, bangunkan anak 2 jam setelah tidur lalu ajak ia ke kamar mandi dan biarkan BAK.

* Setelah seminggu tetap "kering" dengan pola baru, turunkan standar. Waktunya menjadi setengah jam sebelum "waktu mengompol". Akhirnya kita biasakan anak untuk selalu BAK sebelum tidur dan setiap beberapa jam sekali selama tidur.

Faras