JATUH
SERING terjadi, bayi jatuh dari baby taffel atau tempat tidur, baik tempat tidurnya sendiri atau orang tuanya. Agar si kecil tak sampai jatuh, orang tua seharusnya:
* Tidak membiarkan si bayi (terutama yang sudah bisa tengkurap dan merangkak) sendirian sedetik pun bila dia berada di tempat tidur, baby taffel, sofa atau kursi.
* Pasang pagar pengaman di tangga yang menuju ruang atas.
* Pasang tali pengaman di kursi bayi, dorongan bayi, kursi makan dan peralatan lain yang dilengkapi tali pengaman. Meski hanya ditinggal membuat susu atau menerima telepon, tetap pasangkan tali pengaman ini.
* Jika si bayi sudah mampu berdiri, lepaskan bumper (bantal pengaman) dari tempat tidurnya karena akan dipakainya untuk memanjat.
* Untuk mengantisipasi si kecil jatuh dari tempat tidur, sejak awal belilah tempat tidur yang bisa diatur ketinggiannya. Semakin besar si kecil, seharusnya semakin rendah alas ranjangnya sehingga ia tidak bisa meloncati pagar pengaman tempat tidur karena menjadi lebih tinggi. Kuncilah selalu pagar pengaman ini.
* Jangan gunakan baby walker. Ini penyebab bayi sering jatuh. Kalau kakinya sudah bisa mengayuh, luncurannya bisa kencang. Nah, cedera biasanya terjadi karena jatuh terjungkal atau menabrak benda-benda lain di rumah.
* Jangan taruh bayi dan kursinya di tempat tinggi, semisal di meja, di tempat yang tidak rata atau di bangku yang tinggi. Jangan biarkan si kecil sendirian duduk di kursinya.
KASUS yang sering terjadi bayi kekurangan napas karena hidungnya tertutup oleh bantalnya sendiri. Bahaya tercekik dan kekurangan napas dapat dicegah dengan cara:
* Taruh bayi di tempat tidur yang spreinya tidak kusut dan kasurnya tak terlalu empuk agar tak timbul gelombang.
* Hindari bayi tidur dengan bantal-bantal yang bertumpuk di sekitarnya. Tumpukan ini bisa rubuh lalu bantal menutupi jalan napasnya.
* Ikat semua tali yang menjuntai, seperti tali gorden, krei, tali sarung guling, dan lainnya sehingga tak bisa dibuat mainan oleh si kecil. Bahaya tercekik bisa timbul dari tali yang menjuntai.
* Jangan mengikatkan sesuatu pada lehernya, termasuk topi yang memakai tali pengikat.
* Jangan memberikan mainan yang bertali atau mempunyai simpul-simpul yang bisa dilepas.
* Simpan semua tas plastik, kantong plastik dari jangkauan bayi. Bahaya kekurangan napas dapat terjadi bila bayi bermain tas plastik. Mereka memasukkan kepalanya ke dalam plastik, padahal akibatnya ia bisa kekurangan napas karena defisit udara.
BAHAYA keracunan yang sering terjadi pada anak adalah menelan obat berlebihan (overdosis) karena orang tua menaruh obat sembarangan. Potensi keracunan lainnya menelan cairan kosmetik ibunya, cairan pembersih untuk rumah dan cairan pembasmi serangga, dan bahan beracun lainnya. Untuk menghindarinya, berikut yang harus dilakukan:
* Taruh semua barang-barang yang menimbulkan potensi keracunan seperti bahan-bahan pembersih, pewangi pakaian, pupuk, dan lainnya di tempat tinggi dan tak mudah dijangkau. Bila perlu, kunci lemari khusus tersebut. Simpanlah tetap bersama pembungkusnya. Biasanya, di situ tertera cara menanggulangi bila terhirup atau tertelan.
* Hal yang sama juga berlaku dalam penyimpanan kosmetik, parfum, pencuci mulut, pembersih muka dan peralatan kosmetik lainnya.
* Taruh bumbu dapur, kecap, sirup, dan minyak goreng di tempat yang terkunci pula.
* Demikian juga vitamin, obat-obat bebas, dan lainnya di tempat yang aman dari jangkauan anak.
Seharusnya kemasan bahan yang beracun (toxic product) didesain sedemikian rupa agar tak bisa dibuka oleh anak.
Santi