Hemat Air
Tentang pemakaian air, menurut Egi, ibu-ibu rumah tangga bisa menghemat air. Cara yang dilakukan Egi di rumahnya:
1 Menggunakan shower untuk keperluan mandi. Menurut Egi, penggunaan airnya lebih hemat ketimbang jebar-jebur pakai gayung. Mandi berendam juga merupakan cara yang paling boros air.
2 Jika di rumah ada tetes-tetes dari keran air, "Segera diperbaiki kerannya," kata Egi. Keran bocor bisa menumpahkan air bersih hingga 13 liter per hari, lho!
3 Menggunakan sabun cuci pakaian dan sabun cuci piring yang ramah lingkungan. Sabun kimia yang banyak beredar, menurut Egi, menghasilkan banyak busa. Untuk keperluan mencuci, busa yang banyak membuat penggunaan air jadi banyak juga. Air cucian ini juga bisa mencemari lingkungan. Berbeda dengan sabun ramah lingkungan yang bisa dibeli di beberapa mal. Busanya sedikit, tak perlu menggunakan banyak air untuk membilas pakaian. Airnya pun masih bisa dipakai buat menyiram tanaman. "Sabun jenis ini diproduksi memang untuk membuat bumi ini lebih green. Harga sabun ramah lingkungan memang relatif lebih mahal daripada sabun biasa.
4 Untuk mencuci peralatan dapur, jangan dari keran air yang mengucur. Cara ini boros air. Cara yang dipakai ibu-ibu zaman dulu lebih bijaksana. Ambil dua ember dan isi air. Satu ember untuk sabun, satu ember lagi untuk membilas.
5 Mencuci pakaian dengan mesin cuci, kata Egi, juga lebih hemat air. Hindari menggunakan mesin pengering bila matahari sedang bersinar terang. Jemur dan biarkan pakaian kering secara alami.
6 Kalau mencuci tanpa mesin cuci, pakai sabun batangan yang sebenarnya lebih ramah lingkungan.
7 Pencuci pakaian dari tanaman juga ramah lingkungan. Misalnya, pakai lerak untuk mencuci batik. Sayangnya, masih jarang dijual di berbagai mal.
Bijak Pakai Listrik
1 Saat membangun rumah, desain rumah sebaiknya yang memungkinkan banyak cahaya masuk. Sehingga, tak perlu pakai listrik di siang hari.
2 Untuk pemakaian AC di kamar, biasakan menggunakan timer, misalnya sekian menit. Biasanya bila sudah tidur, AC tak lagi menyala. Kalaupun terpaksa menggunakan AC, setel pendingan di suhu 24 derajat atau lebih.
3 Untuk menghemat listrik, Egi menerapkan aturan di rumahnya, lampu-lampu rumah baru dinyalakan setelah jam 17.30. Pagi-pagi, lampu di luar yang tak begitu penting dimatikan.
Begitulah kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan Egi di rumahnya. Apa yang dilakukannya ini coba ia bagikan lewat tulisan di blog. Bersama kawan-kawannya alumni STAN, ia juga mendirikan PT Bumi Hijau Indonesia yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, bekerja sama dengan sebuah institusi. Ia memakai kredo, 'green lifestyle'
Soal pola go green ini, Egi mengungkapkan, "Kaum perem-puan perannya lebih banyak ketimbang lelaki. Soalnya, turunannya banyak. Antara lain mengedukasi pembantu rumah tangga dan anak-anak. Nah, di lingkungan rumah tangga inilah pola hidup go green dimulai," tegasnya.
Henry Ismono