TabloidNova.com - Pekan lalu, di beberapa daerah di Indonesia, seperti Bengkulu, Kendari, Cibubur, dan Bekasi, telah ditemukan ratusan kilogram apel jenis Granny Smith dan Gala yang berasal dari California, Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan temuan di AS, kedua jenis apel California ini diduga mengandung bakteri Listeria monocytogenes, bakteri patogen yang bisa menyebabkan keracunan pada manusia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), secara resmi telah mengumumkan pelarangan perdagangan apel jenis Granny Smith dan Gala yang diproduksi Bidart Bros, California, AS dengan kode CA 93312.
Mengonsumsi apel terkontaminasi bakteri Licteria monocytogenes ini secara umum akan menimbulkan gejala berupa gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan nyeri, disertai demam. Gejala ini akan menjadi lebih serius pada seseorang yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Bahkan bakteri pada apel Granny Smith dan Gala diduga dapat memicu keguguran janin pada wanita hamil.
Sekjen Asosiasi Hortikultura Nasional, Ramdansyah Bakir, Senin (26/1), seperti dikutip dari harian Kompas dan Kompas.com, mengungkapkan, tren data impor apel Indonesia dari tahun ke tahun memperlihatkan peningkatan. "Mayoritas dari China. Namun seberapa pun kecilnya porsi dari Amerika, tetap jumlahnya signifikan," kata Ramdansyah.
Pada semester I-2014, lanjutnya, izin impor apel dari Kementerian Perdagangan mencapai 200.483 ton, atau setara 30 persen dari total impor hortikultura. Artinya, jumlah itu naik signifikan dari periode yang sama di tahun 2012 sebesar 90.000 ton.
Ramdansyah juga mengatakan, pengemasan produk impor ini kerap dilakukan di tempat terbuka, yang memungkinkan penyebaran bakteri. "Badan Karantina harus melakukan uji sampel buah impor dan hasilnya diumumkan kepada publik," tegas Ramdansyah seraya melanjutkan, "Ini prinsip kehati-hatian. Jangan sampai sudah ada kejadian, baru lakukan tindakan."
Sementara itu, importir hortikultura Hendra Juwono secara terpisah menambahkan, apel Amerika yang didatangkan ke Indonesia tidak berasal dari perkebunan maupun pengolahan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
"Yang terkontaminasi itu hanya berasal dari satu kebun dan satu pengolahan dari California. Sementara yang didatangkan ke Indonesia 99 persen berasal dari Washington," kata Hendra. Ia memaparkan, di California terdapat lebih dari satu perkebunan. Sehingga, menurutnya, ancaman penyebaran kontaminasi bisa dibatasi tanpa memengaruhi impor Indonesia.
Berdasarkan data yang Hendra ungkapkan, impor apel asal Amerika ke Indonesia per pekan mencapai volume sekitar 770 ton, dengan nominal sekitar 700 ribu dolar AS. "Impor apel Indonesia memang besar, dengan segmen pasar berbeda dari produk lokal, berdasarkan rasa dan penampilan," imbuh Hendra.
Namun demikian, Kepala BPOM Roy Sparringa tetap mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terkait peredaran apel berbakteri asal AS yang bisa jadi sudah terlanjur masuk ke berbagai wilayah di Indonesia. Apalagi mengingat, bakteri pada apel Granny Smith diduga dapat memicu keguguran janin pada wanita hamil.
Intan Y. Septiani/Kompas/Kompas.com