1. Berikan pengertian-pengertian
Misal, saat anak kehilangan bonekanya dan ia menangis, ajak ia berbicara dari hati ke hati. Tanyakan kenapa ia menangis. Saat ia melontarkan alasannya karena kehilangan boneka, sampaikan kepadanya bahwa ia sedang sedih. Niscaya anak akan memahami bahwa dirinya sedang sedih.
Memberikan penjelasan ini juga dapat dilakukan sambil menonton teve dengan melihat adegan tertentu. Contoh, adegan takut, sedih, kesakitan, dll. Atau, dapat pula dengan bermain peran dan membacakan buku cerita.
2. Ajak bersosialisasi
Lewat bersosialisasi, anak bakal mendapat banyak pengalaman karena ia mengalami banyak peristiwa bersama teman di sekolah atau di rumah. Dari pengalaman, anak mengalami proses belajar dalam memahami emosi yang dialaminya maupun yang dialami oleh anak lain.
5 KUNCI KELOLA EMOSI
1. Mulailah sejak dini mengajari anak mengenali emosinya dan minta ia untuk mengungkapkan emosi yang dirasakannya.
2. Beritahukan hal yang benar dan salah. Khususnya saat mengungkapkan rasa marah, sedih, takut, sehingga si batita mengetahui emosi mana yang harus dikendalikan.
3. Berikan contoh yang baik. Misal, marah pada tempatnya, tidak sekadar mengumbar emosi.
4. Lebih sabar dalam memberikan pengertian-pengertian. Ingat, perkembangan kognitif si batita masih terbatas.
5. Berikan pujian agar si batita mau mengulangi lagi perbuatan baiknya.
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan, ada beberapa emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak.