Alih-alih melihatnya sebagai sebuah bencana, tantrum sebetulnya bisa dianggap sebagai kesempatan untuk mendidik anak. Mengatasi anak yang sedang tantrum memang tidak gampang. Namun, bila Anda menanganinya dengan tepat, tantrum anak akan berkurang dengan sendirinya. Ini dia caranya:
Kendalikan emosi
Seemosi apa pun anak, Anda harus tetap bersikap setenang mungkin. Ini memang sulit, tapi emosi Anda yang terpancing justru membuat tantrumnya makin menjadi.
Jangan menghukum
Jangan memukul, berteriak, atau marah-marah padanya. Reaksi negatif seperti ini, bagi anak lebih baik daripada tidak mendapatkan perhatian sama sekali. Padahal, dalam jangka pendek hal itu justru memperburuk tantrum dan dalam jangka panjang akan memperlama hilangnya kebiasaan tantrum.
Jangan penuhi keinginan anak
Mencoba menghentikan tantrum anak dengan mengabulkan permintaannya atau mengiming-iminginya sesuatu justru membuatnya belajar memanfaatkan tantrum sebagai cara untuk memanipulasi Anda. Ini bisa terjadi terus-menerus, bahkan sampai dia dewasa.
Tinggalkan
Bila tantrum terjadi di rumah, dudukkan dia di tempat yang aman. Tinggalkan dia setelah mengatakan padanya bahwa dia boleh meninggalkan tempat duduk itu bila sudah tenang. Bila tidak memungkinkan untuk ditinggalkan sendirian, temani dia, tapi jangan memberikan respon apa pun. Cukup dengan berdiam saja dan hindari kontak mata dengannya. Bisa juga menggunakan timer dan katakan padanya untuk tidak meninggalkan tempat duduknya sebelum alarm berbunyi. Katakan pula bahwa alarm akan terasa lebih lama berbunyi bila dia tidak segera menenangkan diri.
Bawa pergi
Bila tantrum terjadi di area publik dan Anda belum bisa mengajaknya langsung pulang, bawa anak ke tempat yang memungkinkan Anda untuk memiliki privasi. Misalnya, bawa dia ke dalam mobil. Temani dia tanpa merespon apa pun terhadap tantrumnya.
Ajak bicara