Mengenal Bumbu Masakan Indonesia

By nova.id, Sabtu, 19 Maret 2011 | 17:01 WIB
Mengenal Bumbu Masakan Indonesia (nova.id)

* Cengkih: Bentuknya mungil, seperti paku, dan berwarna hitam. Rasanya pedas dan aromanya sangat tajam. Biasa dibubuhkan pada gulai dan kari dari Sumatera, juga kue-kue dari Sulawesi.

* Lengkuas: Rimpangnya digunakan untuk bumbu. Rasanya pedas dan harum, dengan serat yang kasar. Pemakaiannya bisa diparut, ditumbuk, ataupun hanya dimemarkan.

* Kunyit: Selain aromanya yang harum dan bisa menghilangkan anyir ikan, rimpang kunyit digunakan untuk mewarnai masakan, yaitu untuk warna kuning.

* Jahe: Selain beraroma harum, rasanya juga hangat dan pedas. Rasa pedasnya yang membuat rimpang jahe sering dipakai untuk minuman ataupun permen yang

memberi kehangatan. Selain untuk bumbu, rimpang juga bisa dibuat cake atau kue kering dengan cara dibuat bubuk terlebih dahulu.

* Kencur: Untuk memberi keharuman yang khas. Rimpang kencur biasa dipakai dalam karedok.

* Kemiri: Bijinya berbentuk bulat, agak keras, dan berwarna putih kecokelatan.

* Biji Wijen: Biji wijen diambil dari bunganya. Bentuknya lonjong dan pipih. Warnanya kekuning-kuningan, hitam, atau abu-abu. Bijinya biasanya digunakan untuk taburan kue. Tanaman ini bukan asli Indonesia, tapi dari Afrika. Tanaman ini menghasilkan minyak, hingga sering dibuat minyak. Masakan Cina kerap menggunakan minyak wijen sebagai penambah citarasa.

* Biji Pala: Biji pala dilapisi tempurung yang harus dibuka dengan cara dipukul. Biji ini harus dijemur dahulu hinga berwarna cokelat. Biasanya yang digunakan berupa bubuk pala. Selain sebagai penyedap, juga untuk pengharum kue. Kue spekuk biasa menggunakan rempah ini.

* Temu Kunci: rimpangnya sering digunakan pada sayur bening bayam. Daunnya digunakan untuk pengharum masakan.

* Daun Mangkokan: Daunnya melengkung seperti mangkok. Daun yang muda biasa dimakan begitu saja sebagai lalap, urap, atau salad. Harum daunnya khas. Orang Padang membuatnya untuk gulai otak.

* Daun Salam: Aromanya sangat khas. Sering digunakan untuk sambal goreng.

* Daun kunyit: Berbentuk agak lebar dan melancip pada ujungnya. Daun ini memberi keharuman yang khas. Sering digunakan dalam aneka masakan Sumatera.

* Daun Suji: Bentuknya panjang meruncing di bagian atas. Warnanya hijau gelap. Biasanya digunakan untuk memberi warna hijau pada kue. Tumbuk daunnya dan peras. Aromanya juga sangat harum.

* Daun Pandan: Keharumannya sangat kental sehingga sering digunakan untuk mengharumkan masakan, seperti kolak. Juga biasa digunakan bersama-sama dengan daun suji pada kue-kue.

* Daun Jeruk: Bentuknya kecil, tapi harumnya sangat menyengat, sehingga sering digunakan untuk kue. Misalnya, kue mangkok, kue lapis, ataupun adonan rempeyek.

* Daun Kemangi: Bentuknya kecil. Daun ini punya keharuman yang khas. Umumnya digunakan untuk lalap, pepes-pepesan, dan laksa.

* Bunga Kecombrang: Berbentuk panjang dengan pelepah-pelepah, warnanya merah atau merah tua. Baunya sangat khas dan tajam. Di Jawa Barat sering digunakan untuk masakan atau lalap.

* Bunga Pala: Bunganya dikeringkan dan ditumbuk halus untuk pengharum kue, seperti spekuk. Pala yang tua menghasilkan bunga berwarna merah tua, tapi setelah dikeringkan, bunganya jadi berwarna kecokelatan.

* Bawang Merah: Umbinya paling banyak digunakan untuk bumbu masakan Indonesia, entah itu dengan ditumbuk maupun dirajang halus. Sementara di Jawa Tengah, daunnya juga dimasak jadi tumis dicampur bahan makanan lainnya, yang berkhasiat untuk mengatasi perut kembung.

* Bawang Putih: Harum umbinya khas dan tajam, sehingga penggunaannya tidak sebanyak bawang merah. Harganya juga lebih mahal dari bawang merah.

* Serai: Biasanya yang digunakan adalah bagian pangkal yang menggembung. Aromanyanya cukup harum dan memberi kehangatan. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, batang serai ini sering direbus dan dibuat minuman penghangat dengan dicampur gula merah. Untuk masakan, cukup dengan dimemarkan saja. Kecuali bila ingin berbumbu tajam, serai biasanya dirajang halus.

* Asam Jawa: Sesuai namanya, rasanya juga asam, dengan warna cokelat kehitaman. Digunakan untuk memberi rasa segar pada masakan. Setelah direndam, air rendaman asam ini yang dipakai.

* Asam Sunti: Rasanya tidak semenyengat seperti asam Jawa, sebab dibuat dari belimbing wuluh yang dikeringkan.