Nah, beda jenis nyamuk, beda pula cara pembasmiannya. Nyamuk dewasa, misalnya, bisa dibunuh dengan disemprot obat antinyamuk atau menggunakan raket nyamuk.
Penyemprotan nyamuk juga bisa dilakukan dengan bermacam teknik. Untuk nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan DBD, penyemprotan dilakukan dengan teknik space spray, misalnya fogging (pengasapan).
Untuk nyamuk Anopheles pembawa malaria, dinding ruangan (indoor residual spray) yang disemprot karena nyamuk jenis ini hinggap di dinding. "Sedangkan nyamuk malam hari disemprot dengan obat antinyamuk semprot," lanjut Rita. Kelambu berinsektisida juga efektif membasmi nyamuk ini dan aman bagi manusia. "Bisa tahan sampai tiga tahun dan boleh dicuci. Kelambu biasa sebetulnya juga bisa. Caranya, celupkan ke dalam cairan insektisida tertentu," kata Rita.
Lama-lama Kebal
Saat ini, terdapat beragam jenis obat antinyamuk, di antaranya obat semprot (spray), bakar, elektrik, dan sebagainya. Ada juga obat antinyamuk semprot yang kandungannya berupa konsentrasi (concentrate) bahan aktif. Alhasil, semprot sekali pun sudah cukup untuk perlindungan selama beberapa jam.
Akan tetapi, umumnya semua jenis obat antinyamuk memiliki kandungan bahan aktif yang sama. Obat nyamuk juga sudah mulai menggunakan bahan-bahan aktif yang tidak mencemari lingkungan dan mudah diurai. "Obat-obat antinyamuk ini sudah melalui penelitian dan dinyatakan aman, juga sudah melalui tes oleh WHO," kata Rita.
Insektisida yang dipakai untuk kesehatan manusia pun berbeda dengan insektisisda yang dipakai untuk pertanian. "Untuk manusia, tentu dosisnya aman bagi manusia. Kita selalu amati dan awasi," kata Rita. Namun, lanjut Rita, jika ada orang yang memiliki riwayat alergi, tentu pemakaian obat antinyamuk ini sebaiknya dihindari.
Nyamuk juga mengembangkan resistensi. Jadi, jika Anda terlalu sering mengunakan obat antinyamuk jenis A, nyamuk lama-lama akan kebal. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan obat nyamuk berbeda merek secara bergantian.
Oles Hingga Semprot
Obat antinyamuk semprot biasanya dipakai membunuh nyamuk terbang. Sementara obat antinyamuk bakar dan repellent (obat oles) hanya dipakai untuk mengusir nyamuk. Jika ditilik dari segi kandungan, maka obat antinyamuk repellent yang paling sederhana. Tapi, penggunaan repellent harus melihat riwayat alergi pemakai. Jika menimbulkan reaksi kemerahan atau rasa gatal setelah pemakaian, pemakaian sebaiknya dihentikan.
Repellent juga tidak dianjurkan dipakai terlalu sering. "Hati-hati penggunaan pada anak-anak. Hindari anak memakai sendiri. Kalau mereka memakai sendiri, sebaiknya segera cuci tangan setelah memakai," tegas Rita. Khusus bayi, kawat kasa atau kurungan bayi bisa dipakai. Atau, pakai minyak telon, minyak kayu putih, atau minyak serai untuk mencegah gigitan nyamuk.
Berantas Jentik