JIka Si Kecil Belum Juga Bisa Bicara

By nova.id, Minggu, 24 Juli 2011 | 22:54 WIB
JIka Si Kecil Belum Juga Bisa Bicara (nova.id)

Kenapa anak terlambat bicara? Apakah ia memiliki masalah? Jangan-jangan, masalahnya justru terletak pada orang tua!

Si kecil Anda sudah 2 tahun tapi belum juga bisa ngomong? Sebaiknya jangan buru-buru memvonisnya mengalami keterlambatan perkembangan bicara. Coba bandingkan dulu dengan anak sebayanya. Jika memang perbedaannya cukup jauh, barulah Anda patut waspada.

Itulah saran yang disampaikan Dra. Mayke Tedjasaputra, psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan UI. Lihat juga, apakah selain tak bisa omong, ia mengalami kelambatan di bidang lainnya seperti belum bisa berjalan. Kalau ini yang terjadi, sebaiknya orang tua waspada. "Bisa jadi si anak mengalami keterbelakangan mental," tutur Mayke.

Selain itu, lanjut Mayke, anak-anak yang diasuh di lingkungan keluarga dengan lebih dari satu bahasa, umumnya perkembangan bahasanya akan terlambat untuk sementara. Penyebabnya, si anak bingung, bahasa mana yang akan diucapkan. "Akhirnya, ia enggan bicara. Tapi untuk jangka panjang, ia akan mahir bicara dengan kedua bahasa tersebut."

ANAK LELAKI LAMBAT

Lainnya ialah soal jenis kelamin. "Biasanya perkembangan bicara anak perempuan lebih cepat dibandingkan anak lelaki," jelas Mayke. Hal ini dibenarkan oleh Ki Pranindyo H.A, AMd.Tw, SPd., Kepala Klinik Bina Wicara di Jakarta. "Perkembangan bahasa anak perempuan lebih cepat atau maju 2 tahun dibandingkan anak lelaki."

Menurut Mayke, anak lelaki biasanya lebih cepat dalam perkembangan motorik karena umumnya anak lelaki memberikan banyak energi dan konsentrasinya untuk kegiatan fisik. "Akibatnya, hanya sedikit yang tersisa untuk berlatih bicara."

Dari sisi genetika, seperti diterangkan Pranindyo, perkembangan otak kanan mengalami pengecilan dengan sendirinya (retraksi). "Peristiwa normal ini lebih besar dan lebih cepat terjadi pada anak lelaki sehingga fungsi bentuk otak kiri anak perempuan lebih besar pada masa batita."

Hal lain yang mempengaruhi perbedaan ini ialah faktor lingkungan keluarga dan budaya. "Budaya anak lelaki dan perempuan itu berbeda, sehingga menciptakan bahasa bicara yang berbeda pula," kata Pranindyo. Dalam permainan, misalnya, anak perempuan bermain boneka, masak-masakan, dan permainan lain yang lebih komunikatif. Sementara anak lelaki bermain mobil-mobilan, perang-perangan yang bukan menghasilkan bunyi bahasa tapi bunyi-bunyi tiruan seperti bunyi suara mobil dan sebagainya.

MAJU PESAT

Jadi, bila sampai usia 2 tahun si kecil belum juga bisa omong, menurut Mayke, masih normal, "Asalkan ia dapat menggunakan beberapa kata, mengerti apa yang dikatakan kepadanya, dan dapat mengikuti petunjuk singkat. Juga mampu berkomunikasi melalui gabungan kata tunggal, bahasa isyarat, dan bahasa tubuh."

Kendati begitu, tak berarti orang tua boleh tenang-tenang saja. Sebab, bila ternyata ia bermasalah dan tak ditangani secara tepat, ia tak akan bisa mengejar ketinggalannya. "Lain hal jika orang tua rajin membawanya ke tempat latihan bicara, cukup telaten mengajari dan merangsangnya bicara, serta si anak pun mau menerima pengajaran itu, maka dalam beberapa bulan saja kemajuannya akan cepat sekali."