Manfaatkan Sekeliling Kita Sebagai Sumber Belajar

By nova.id, Kamis, 7 Juli 2011 | 05:01 WIB
Manfaatkan Sekeliling Kita Sebagai Sumber Belajar (nova.id)

Salah satu aktivitas pembelajaran di TK ialah menggunting dan menempel. Menurut Sherly Saragih Turnip, Psi. dari Klinik Anakku, sejak anak usia 3 tahun, aktivitas ini bisa dilakukan tapi biasanya baru mulai dilakukan anak kala usianya 4 tahun. Jadi, kita tak bisa mengharuskan anak usia 4 tahun sudah bisa menggunting dan menempel, sebab sangat tergantung dari latihan motorik halusnya saat usianya masih batita. Pasalnya, yang utama dari aktivitas ini adalah kemampuan motorik halus. Jadi, bila motorik halusnya sudah terlatih baik, kala belajar menggunting dan menempel, si kecil akan lebih cepat menguasai dibanding anak yang selagi batita tak terlatih motorik halusnya.

Sediakan gunting khusus untuk anak, jadi aman buat anak. Biasanya dibuat dengan aneka bentuk menarik seperti kucing, kelinci, ataupun burung. Awalnya, biasakan dulu si kecil dengan kerja mekanik gunting, baru kemudian diberi contoh dengan menggunting sesuatu. Mula-mula, biarkan ia menggunting secara sembarangan (tanpa terarah), karena yang terpenting ia bisa melakukan aktivitas menggunting dan terbiasa dengan alat itu. Media yang digunting pun sebaiknya yang mudah dulu semisal kertas. Setelah lancar menggunakan gunting, terutama untuk anak usia 5 tahun, barulah diajarkan menggunting terarah, entah menggunting bentuk suatu benda atau menggunting pola binatang. Dari sini anak pun dilatih kemampuan kognisinya. Bukankah saat menggunting, ia sambil berpikir bagaimana caranya agar bisa menggunting sesuai pola atau garis yang ada di atas kertas?

Namun, kita tetap harus mendampingi sekalipun si kecil sudah "mahir" menggunting. Soalnya, gunting adalah benda tajam yang bisa melukai anak jika cara penggunaannya tak tepat.

Sambil melatih mengunting, kita bisa sekaligus mengajarkan menempel apa yang diguntingnya. Selain mengasah keterampilan motorik halusnya, anak pun dibangkitkan sisi estetikanya. Misal, kita ajarkan menghias cangkir atau menghias bukunya dengan tempelan-tempelan. Malah jika bakat estetikanya sudah muncul, ia akan punya pendapat dan keinginan sendiri gambar apa saja yang akan ditempelnya, hingga tak jarang ia akan protes, "Bu, enggak bagus kalau warna ungu dikasih tempelan bunga warna hijau," misal.

Seperti menggunting, dalam menempel pun kita harus tetap mendampinginya, karena lem yang digunakan adalah bahan kimiawi yang sangat berbahaya. Ajarkan pula untuk mencuci tangan dengan sabun setelah menempel dan jelaskan mengapa ia harus melakukannya. Dengan begitu, ia memperoleh kosa kata dan pemahaman baru, "O, kalau lem itu bahan kimia. Bahan kimia itu beracun. Jadi, enggak boleh masuk ke mulut. Nanti aku bisa sakit," misal.

Manfaat lain dari kita selalu mendampingi kala anak menggunting dan menempel adalah mempererat hubungan dan kominikasi dengan anak, sekaligus melatih kesabaran anak. Bukankah dalam melakukan aktivitas ini anak dituntut kesabaran cukup tinggi?

  Faras Handayani/nakita