Soal Pubertas Sampai Bullying

By nova.id, Jumat, 24 Juni 2011 | 06:12 WIB
Soal Pubertas Sampai Bullying (nova.id)

Ketik anak di-bully, kita juga perlu tahu kenapa anak di-bully. Apakah memang anak kita yang tidak berdaya, keterampilan sosial kurang, tidak bisa berkomunikasi dengan baik atau memang percaya diri rendah.

Namun pastikan anak cukup terbuka mengenai permasalahannya sebagai korban bullying. Bertanya apakah anak menjadi korban bullying bukan cara yang bagus untuk mengetahui secara pasti. Orangtua harus mengamati perubahan perilakunya atau gali informasi (tapi tidak interogatif). Coba pancing anak agar bercerita dengan mengajaknya menggambarkan satu per satu kawan-kawannya.

Selanjutnya orangtua perlu meng-encourage agar percaya diri anak meningkat. Caranya, bisa dimulai dengan merefleksikan kelebihan anak. Kemudian coba buat anak tahu jika dirinya juga memiliki nilai lebih dan berharga.

Apa yang harus dilakukan orangtua ketika anak mulai kecanduan berjualan online melalui jejaring sosial?

Jejaring sosial menawarkan cara berkoneksi dengan banyak orang di waktu singkat. Lebih mudah dan murah ketimbang cara konvensional.

Pada beberapa situasi hal ini juga bisa menyebabkan kecanduan, terutama fungsinya yang memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Selain itu, ada kepuasan lain ketika menerima uang. Belum lagi ketika berjualan di Facebook, anak mendapat respon dari orang lain dan ini memang mengasyikkan. Tapi intinya, jika anak tidak memiliki aktivitas lain yang menyenangkan Ia akan terus melakukan hal tersebut. Solusinya, berikan ide aktivitas yang lebih menarik sehingga konsentrasi ke satu bidang tersebut teralihkan.

 Laili Damayanti

Narasumber: Nisfie MH Salanto,Psi., Psikolog anak LPTUI, staf pengajar program vokasi rehabilitasi medik FKUI dan konselor sekolah IF Al Fikri Depok