Duh, Kok, Enggak Tidur-Tidur, Sih?

By nova.id, Jumat, 3 Juni 2011 | 17:03 WIB
Duh Kok Enggak Tidur Tidur Sih (nova.id)

Perhatikan jadwal minum ASI dan pola tidurnya. Ajarkan si kecil untuk beristirahat di waktu-waktu khusus.

Umumnya bayi doyan tidur, karena memang itulah kebutuhannya terbesar. Terlebih pada 3 bulan pertama, 80 persen kebutuhannya adalah tidur. Itulah mengapa, jika si kecil nggak tidur-tidur, orang tua pun kelabakan.

Buat bayi, terang Dra. Rina Ruchiani, Spsi., tidur akan memberikan ketenangan dan memulihkan stamina atau energinya. "Hingga, bila ia sulit tidur, tentu bisa berpengaruh pada berat badannya karena berarti banyak energi yang terbuang kala ia tak tidur." Dampak lain, si kecil jadi rewel, gelisah, dan mudah marah.

POLA TIDUR

Umumnya, sampai usia 4 bulan, bayi belum punya jadwal tidur yang pasti. "Ia bisa tidur kapan saja, baik pagi, siang, dan malam." Namun, seiring usia bertambah, biasanya tidur malam makin banyak. Dengan demikian, di usia 4 bulan, biasanya pola tidur mulai terbentuk atau punya ritme tidur tertentu semisal tidur pagi, siang, dan malam. Menginjak usia 9 bulan, ritmenya lain lagi. "Di usia ini, biasanya bayi sudah mengenal orang, merangkak dan menjelajah lingkungannya, hingga pola tidurnya mulai terganggu."

Tentunya lama waktu tidur yang dibutuhkan masing-masing bayi tidaklah sama, tapi umumnya butuh tidur sekitar 9-16 jam per hari. Pola tidurnya pun tak sama, ada yang di waktu pagi tidur 1-2 jam (sekitar pukul 9.00-10.00) lalu bangun dan siang tidur lagi 1-2 jam (sekitar pukul 14.00-15.00), ada pula yang siangnya tak tidur, tapi menjelang sore barulah tidur. "Yang jelas, makin besar usia, pola tidurnya berubah lagi, menjadi lebih sedikit karena ia mulai bereksplorasi," tutur psikolog dari RSIA Hermina Jatinegara ini.

Selain itu, jadwal tidur bayi juga terkait dengan jadwal minum ASI. "Biasanya, bayi minum ASI tiap 3 jam sekali. Namun ini pun bukan patokan, karena ada juga bayi yang membutuhkan ASI tak setiap 3 jam sekali." Yang jelas, untuk jadwal minum ASI, sebaiknya diberikan kapan pun si kecil merasa lapar, tak perlu harus berpatokan berapa jam sekali. Bukankah para ahli selalu menganjurkan, berikan ASI kapan pun bayi menginginkannya? Soalnya, dalam kondisi perut kenyang, barulah bayi bisa tidur lelap.

TIDURNYA TERGANGGU

Biasanya, bayi yang aktif tak bisa tidur siang dan malamnya juga tidurnya tak bisa cepat. Namun, terlepas dari aktif-tidaknya si bayi, menurut Rina, bayi sulit tidur, entah tidur siang atau malam, biasanya karena ada gangguan dalam tidurnya. "Bisa gara-gara ia pipis atau pup, hingga tak bisa tidur lagi sesudah terbangun; bisa pula karena sudah waktunya makan atau gara-gara perutnya lapar, hingga meski ingin tidur, tapi tak bisa; atau, si kecil terbangun karena mendengar suara orang tuanya."

Faktor suasana rumah juga sangat berpengaruh, lo, pada tidur bayi. "Suasana ramai dan berisik, entah karena kendaraan atau ramai oleh orang membuat bayi jadi sulit tidur. Terlebih bila suasana ramai itu karena ada saudara, membuat bayi malah ingin bermain." Makanya, sering, kan, kita dilarang ribut kala bayi tidur? Tak lain, karena bila tidurnya terusik, akan sulit lagi baginya untuk tidur, hingga pola tidurnya jadi terganggu. Akibatnya, dia jadi rewel sekali atau menangis. "Hal ini paling sering dialami bayi-bayi usia 0-3 bulan."

Bukan itu saja, hubungan tak harmonis antara ayah-ibu, misal, selalu bertengkar, juga membuat si kecil tak bisa tidur lelap. "Perasaan ibu yang tak enak akan berpengaruh pada si bayi, hingga ia pun jadi rewel dan sulit untuk tidur."

MENUNTUT PERHATIAN