Duh, Kok, Enggak Tidur-Tidur, Sih?

By nova.id, Jumat, 3 Juni 2011 | 17:03 WIB
Duh Kok Enggak Tidur Tidur Sih (nova.id)

Bisa juga, si kecil sulit tidur karena menuntut perhatian orang tuanya. "Biasanya di usia 9 bulan, bayi sudah mengenal orang. Di usia ini juga ada perasaan kecemasan berpisah dengan ibu. Jadi, dia tak akan bisa tidur bila tak melihat orang tuanya." Terlebih bila ayah-ibunya sama-sama bekerja, hingga sejak pagi sampai malam ia tak bertemu orang tuanya. Akibatnya, tak peduli orang tuanya pulang dalam keadaan letih, si bayi malah terkesan ingin mengajak bermain orang tuanya. "Ini lebih pada ia menuntut perhatian dari orang tuanya, karena sepanjang hari ia merasa tak diperhatikan."

Menghadapi hal seperti ini, saran Rina, setelah membersihkan badan sepulang kantor, sebaiknya peganglah si bayi walau sebentar untuk memberi kepuasan padanya. "Bila ia malah mengajak main, turuti saja sebentar. Jangan katakan padanya, 'Bobo, dong, sayang, Mama capek, nih!'. Setelah beberapa lama bermain, ajaklah ia berkomunikasi agar ia paham bahwa dirinya sudah diperhatikan dan disayangi. Selanjutnya, bujuklah untuk tidur, 'Mainnya sudah dulu, ya. Hari sudah malam, Adek pasti capek. Yuk, kita tidur!''' Pokoknya, beri selalu penjelasan dan itu harus diucapkan meski si kecil belum sepenuhnya mengerti.

Sebab lain, si kecil sakit. Jadi, kalau biasanya ia tak mengalami hambatan tidur, tiba-tiba jadi sulit tidur, perlu dicurigai ada indikasi suatu penyakit. "Apalagi bayi, kan, belum bisa bicara. Tentu ia belum bisa mengutarakan apa yang dirasakannya." Selain sulit tidur, biasanya bayi yang sakit juga menuntut banyak perhatian dari orang tuanya.

Faktor genetik juga bisa menjadi salah satu sebab bayi sulit tidur. Misal, orang tuanya memang sulit tidur, hingga kebiasaan ini menurun pada anak-anaknya. Walaupun, menurut Rina, hal ini sangat jarang terjadi.

AJARKAN ISTIRAHAT

Untuk mengatasi masalah sulit tidur ini, saran Rina, orang tua, terutama ibu, harus jadi pengamat tidur bayinya. "Perhatikan jadwal si bayi minum ASI dan jadwal kebiasaan tidurnya." Dengan demikian, kita bisa memberikan ASI sesuai jadwal kebiasaannya minum ASI dan kita bisa mengatur jadwal kegiatan kita mengikuti pola tidurnya. Jadi, kala si kecil tidur, kita pun tidur.

Selanjutnya, meski bayi belum bisa berkomunikasi, tak ada salahnya kita ajari si kecil yang sulit tidur untuk beristirahat di waktu-waktu khusus. "Kalaupun saat dibawa istirahat, ia tak tertidur, yang penting ada waktunya istirahat." Ajak si kecil beristirahat di tempat tidur, jangan digendong atau diajak bermain.

Tentu saja, ciptakan suasana yang mendukung si kecil untuk tidur, semisal tak berisik dan rumah dalam suasana tenang. Bila perlu, bacakan buku sebagai pengantar tidur, dinyanyikan lagu, lampu dimatikan bila malam hari, atau kalau ia mau bawa mainannya dibolehkan saja. Pun kalau ia ingin tidur sambil memeluk atau memegang bonekanya, karena dapat membuatnya lebih aman.

"Dalam pembelajaran ini sebaiknya orang tua tak melakukan pemaksaan. Karena apa pun, bayi tak bisa dipaksa. Bukankah ia punya pola tidur untuk kebutuhannya sendiri?" Lagi pula, bila dipaksa, bisa-bisa malah si kecil menolak, menangis, dan rewel. Akhirnya, si kecil malah jadi lebih sulit tidur. Sebaiknya, bujuklah agar ia mau tidur.

Nah, Bu-Pak, sudah ketemu, kan, solusinya agar si kecil gampang tidur?

Dedeh Kurniasih/nakita