A-Z Gatal-Gatal:Tidak Perlu Mandi Air Hangat

By nova.id, Sabtu, 1 September 2012 | 02:43 WIB
A Z Gatal Gatal Tidak Perlu Mandi Air Hangat (nova.id)

Gatal karena Alergi

Alergi biasanya diturunkan. Jadi, jika anak mempunyai riwayat alergi, orangtuanya pasti memiliki riwayat alergi. Akan tetapi, meski diturunkan, manifestasi alerginya tidak selalu sama. Misal, seorang ibu yang selalu bersin-bersin karena alergi, belum anaknya juga bersin-bersin. Bisa saja alergi pada si anak muncul di kulit. Anak yang alergi kulit, rata-rata kulitnya kering. "Orangtua sering menyebut ini dengan kulit sensitif, darah manis, dan sebagainya. Digigit sedikit sudah jadi koreng, hitam," jelas Dewi.

Kasus alergi kulit ini belakangan meningkat karena pola mandi pada anak-anak kini berubah. Dulu, anak-anak terbiasa mandi dengan air dingin. Sementara anak-anak sekarang terbiasa mandi dengan air hangat. Padahal, air hangat akan memperparah kulit kering. Pada anak-anak yang mempunyai riwayat alergi, mandi air hangat justru membuat kulit semakin kering. Alergi yang seharusnya tidak kambuh juga menjadi gampang kambuh karena kulit yang makin kering.

Oleh karena itu, Dewi menyarankan agar anak tidak dibiasakan mandi dengan air hangat. "Tidak bagus dan tidak perlu. Ini, kan, sebetulnya cuma kebiasaan, bukan karena anak sakit, misalnya. Kecuali kalau anak memang sakit, mandi pakai air hangat tidak apa-apa. Kalau anak sehat-sehat saja, sebaiknya mandinya pakai air dingin, lebih sehat," tuturnya.

Selain itu, kebiasaan menggunakan sabun antiseptik juga tidak bagus bagi anak-anak yang memliki riwayat alergi kulit karena akan mengeringkan kulit. Sebaiknya pakai sabun bayi biasa yang mengandung moisturizer. Pemakaian sabun antiseptik hanya diperbolehkan asal tidak setiap hari dan digunakan sebatas untuk membilas. Lain soal bila anak gatal-gatal akibat kuman. Gatal akibat infeksi kuman, seperti bisul, boleh pakai sabun antiseptik.

Untuk mencegah agar alergi tidak kambuh, ubah pola mandi dan segera gunakan pelembap seusai mandi. Misalnya, dengan lotion bayi. Selain produk bayi, produk pelembap yang tidak mengandung wangi-wangian juga bisa dipakai.

Eksim Susu

Yang patut diketahui, penanganan di rumah hanya sebatas sampai pelembap, selebihnya harus ke dokter. Apalagi jika alerginya sudah jadi, sehingga muncul eksim susu (eksim bayi) atau dermatitis atopik. "Eksim susu muncul pada alergi yang tidak ditangani. Tanda-tandanya, kulit kering, mengelupas, dan pipi merah," jelas Dewi.

Ada tiga fase eksim, yakni fase bayi, anak, dan dewasa. Pada bayi, eksim biasa muncul di usia 3 bulan, karena faktor ketahanan badan. Ketika bayi baru lahir, daya tahan tubuhnya masih bagus. Di usia 3 bulan, alergi mulai muncul sampai umur 3 tahun, kemudian hilang. Kalau memang dominan, bisa muncul lagi ketika dewasa, tapi bisa juga hilang, tergantung daya tahan tubuh.

Eksim yang muncul di usia 3 bulan atau saat bayi masih menyusui, membuat orangtua seringkali mengira eksim muncul karena ASI (Air Susu Bayi, Red.). "ASI-nya, sih, baik, yang muncul adalah alerginya. Tapi, eksim ini bisa hilang, kok, enggak permanen," jelas Dewi. Alergi bisa dieliminasi dengan daya tahan tubuh yang baik, sehingga alergi ditekan seolah-oleh sembuh. "Padahal, ketika mereka punya anak kelak, alerginya akan menurun lagi," lanjutnya kepada tabloidnova.com.

Dewi menyarankan agar pemberian ASI tetap diteruskan. Pasalnya, ASI justru bagus bagi bayi karena banyak mengandung sel-sel untuk imunitas tubuh. Kalau anak sudah makan, beri mereka makanan segar, seperti sayur dan buah, dan hindari makanan berpengawet. "Vitamin boleh tapi hanya kalau benar-benar diperlukan. Kalau tidak, sayur dan buah cukup, kok," ujar Dewi.

Wajib Ada di Rumah

Apa saja yang wajib disediakan di rumah untuk P3K gangguan kulit anak? "Bedak cair atau bedak kocok," kata Dewi. Kalau gatal-gatal pada anak cukup parah, bisa dilakukan pengompresan dengan air dingin menggunakan handuk. Ini akan mengurangi rasa gatal dan yang penting, anak tidak rewel.

Selain bedak cair, sediaan lain adalah salep pelembap dan bedak biasa. Bedak tabur (powder) yang menggunakan menthol sebaiknya tidak digunakan, khususnya di daerah lipatan-lipatan, seperti lipatan lengan atau lipatan paha. Pasalnya, ini justru akan meningkatkan konsentrasi.

 Hasto Prianggoro