Waspadai 5 Gejala Sakit Berat pada Anak

By nova.id, Kamis, 2 Agustus 2012 | 00:04 WIB
Waspadai 5 Gejala Sakit Berat pada Anak (nova.id)

Waspadai 5 Gejala Sakit Berat pada Anak (nova.id)

"Ilustrasi "

"Jika anak terlihat sangat lemah ketika menderita  gejala penyakit, orang tua perlu memanggil dokter atau membawanya ke UGD rumah sakit," ungkap Barton Schmitt, MD, seorang  dokter anak pada Call Center Rumah Sakit Anak  Aurora, Colorado.  

 Schmitt mengingatkan para orang tua untuk mempercayai nalurinya untuk berangkat ke UGD ataupun dokter anak. Dan, sebaiknya orang tua juga tak berpikir akan ditertawakan atau tak akan menghasilkan apa-apa dengan kunjungan ke dokter. Antisipasi akan lebih baik ketimbang menunggu sesuatu terjadi dan membuat penyesalan seumur hidup.

Demam Tinggi dan Lama

Ketika anak demam dan memerah karena panasnya, sebaiknya cermati perkembangan sang anak. Gejala lain yang ditunjukkan ini sangatlah penting daripada menyandarkan pada angka termometer.

Sebuah studi terbaru di jurnal Pediatrics menemukan, satu dari empat orang tua memberi anak-anak mereka obat demam ketika suhu badan anak kurang dari 37,7 C. Kendati dokter telah menyarankan pengobatan ketika suhu mencapai  38,4 C ke atas. Ini memang tidak disarankan, akan tetapi ketika anak mulai bermasalah dengan makan dan minum sebaiknya segera bawa anak ke rumah sakit terdekat.

Kebanyakan demam pada anak memang tidak mengindikasikan kondisi darurat medis, kendati demikian jangan menunggu hingga esok untuk memberinya pertolongan. Anak-anak berusia 2 tahun ke atas yang menderita demam di atas 40 C ke atas, umumnya akan terlihat tak enak badan. Jika demam bertahan hingga 4 hari atau lebihsecara berturut-turut, sebaiknya dibawa ke dokter. Sedangkan anak berusia di bawah 2 tahun yang menderita demam tinggi, kendati belum 48 jam tetap harus diobservasi oleh dokter.

Sakit Kepala Hebat  

Menghadapi anak yang mengeluh sakit kepala, sebaiknya jangan sepelekan. Langkah pertama, biarkan anak tak masuk sekolah dan mendapat cukup tidur.

Biasanya, sakit kepala ringan akan hilang setelah anak beristirahat dan meminum obat bebas.Namun jika sakit kepala anak bertahan selama beberapa jam, tak mempan dengan obat bebas, hingga Ia tak bisa makan, main, bahkan menonton acara televisi favoritnya, segera hubungi dokter anak.

Sakit kepala yang cukup parah dan melumpuhkan anak dari aktivitasnya sangat memerlukan evaluasi.  

Sakit kepala memang seringkali disebabkan otot-otot di kulit kepala yang tegang. Pada tahap yang lebih berat hingga mempengaruhi otak, sakit kepala dapat diiringi gejala neurologis seperti, kebingungan, penglihatan kabur dan kesulitan berjalan. Ini harus melibatkan evaluasi dokter spesialis syaraf dan dokter anak.